-ocr page 1-
-ocr page 2-

gt; I

V. (ju.

gt; '3

r

i

-ocr page 3-
-ocr page 4-

-

i:

pi ; quot; I- ■ • .

i': ,

i

i

' -K ■ i ''

i

-ocr page 5-

^ /quot; .

/ , J /•

, X / / Xquot;

/ / gt; Ip '

ALADDIN.

HIK A JAT

Bahwa sesoenggohnja maka ada sc-orang pendjahit jang bernama Moestafa, t(!m-pat doedook diseboewah riegeri, dokat pada negeri Tjina. Maka Mocstafa itoo terlaloe amat moskinnja, serta pentjahariannja tija-da tjockoop bagi kehidoepannja dengan anak bini. Maka Moestafa bcranak seorang laki-laki, jaug bernama Aladdin. Adapon anak-nja itoe peradjarannja tijada torpelihara bagai jang patoct, maka mendjadi djahatlah Aladdin , maka sokalijan adjaran iboc bapanjapon tijadalah hcndak didengarkennja sekali-kali; maka setijap hari berdjalan-djalan sahadjalah perbocwatannja, bormajin dan bcrkelalii dengan handai-taulannja.

Kemoedijan apabila ocmoornja datang soedah kepada waktoe akan bcladjar barang soewatoo pekerdjailn, maka bapanja hendaklah mengadjarkennja pckerdjaiin pendjahit, akan tetapi sianak itoe tijada sekali-kali monoeroet adjaran bapanja itoe, djika dibagairaanaken djoewa sekalipon oloh bapanja itoo. Dalam hal jang demikijan itoo, maka Moestafapon terlaloe amat soesahnja, hingga djatoh sak it; maka penjakit itoe mendatangken kematian kepadanja.

Sjahadan telah Moestafa poelang kerach-matoe'lah itoe, maka oleh isterinja didjoewal-njalah akan sokalijan perkakas pckerdj;tiin laki-nja, karana anaknja itoo tijada hcndak meng-gantiken bapanja didalam pekerdjaiin itoo. Maka Aladdinpon bebaslah, soewatoopon tijada dif'a-dlooliïnja lagi, hanjalah sijang malam bertjam-poor gawoel berlaka dongan kanak-kanak jang djahat.

Maka sokali, tengah Aladdin bermajin-majin disoboewah tanah lapang, maka datang seorang orang toowa kepadanja, maka oleh orang toowa itoo dipandangnja akan mooka Aladdin, maka katanja dengan tangis. „Hai, anakkoe! ketahoeilah olehmoe , bahwa akoe ini abang kepada bapamoe; maka roepamoe don-


-ocr page 6-

_ 4 —

gan bapamoe seperti pinang terbelali doewa.quot; Setelali itoo maka oleli orang toewa itoe dibc-rinjalah beberapa doewit kepada Aladdin, laloo disoerohnja sigera poelang, akan raengabarkon kepada iboenja, bahwa orang toewa itoe bon-dak bord j oom pa dengon iboenja itoe.

Hata serta didengar oleli iboenja chabav itoe, maka katanja: „Hai, anakkoe, bahwa sesoenggohnja bapamoe ada saudaranja seorang laki-laki, akan tetapi lama soedah ija mening-galken doenja, tijadalah lagi sanak saudaranja, seorang dj oewapon.

Maka pada keësokan harinja Aladdin berdjoempa i)ocla dengan orang toewa itoe, maka orang toewa itoe memberi oewang emas kepadanja, disoerohnja beriken kepada iboenja, serta ija menanjaken, dimanakah tempat iboenja dijam. Maka Aladdinpon poelanglah keroe-mahnja, laloe diberikennja oewang itoo kepada iboenja , seraja mengataken, bahwa orang toewa itoe hendak datang berdjoempa dengan iboenja.

Arkijan telah berdjoempa itoe, maka marika itoepon berkata-katalah, maka oleli karana pandai dan manis toetoer bitjaranja, maka orang toewa itoepon diakoe iparlah oleh iboe Aladdin itoe. Ivemoedijan depintanja Aladdin, hendak diberinja peradjaran, soepajaija mendjadi orang jang semporna. Makapermin-taiin itoe dikaboelkenlah oleh iboe Aladdin. Maka pada soewatoe hari, orang toewa itoe mem-bawa Aladdin berdjalan-djalan , sopaja ija meli-hat-lihat sekalijan apa-apa jang endah-endah didalam negeri itoe. Maka marika kedoewa itoepon berdjalanlah , makin lama makin djaoh , djikalau Aladdin badannja merasa penat, maka oleh orang toewa itoe diadjaknjalah berhenti doedoek, serta diperdjamoeïnja makan minoem; kemoedijan berdjalan-djalanlah poela, seraja orang toewa itoe berkata-kata dengan Aladdin , mengiboer-hiboerken hatinja. Maka lama kelamiian marika kedoewa itoepon hampir kepada kaki goenoeng jang berakit-rakit. Maka kata Aladdin. „Ja mamakkoe, hamba ini seoemoer hidoep belom pernah berdjalan sedjaoh ini, badan hamba terlaloe amat penatnja, ham-ba ehawatir, tijada koewat berdjalan poelang.quot; Maka sahoet orang toewa itoe: Anakkoe , djangan ehawatir, sebentar lagi kita sampai keseboewah taman jang terlaloe amat endahnja.quot; Maka marika kedoewa itoepon berdjalanlah poela, hingga sampai kepada soewatoe tempat jang bergoenoeng doewa boewah. Adapon goenoeng kedoewa boewah itoe tinggi, serta ber-dekatan seboewah dengan seboewah. Maka pada antara goenoeng doewa boewah itoe, ja-itoe kesitoelah orang toewa itoe hendak mem-bawa Aladdin , hendak menjarapaiken nijatnja.

Hata telah sampai itoe, maka oleh orang toewa itoe disoerohnja akan Aladdin memboewat api. Serta djadi api itoe, maka orang toewa itoepon membakar istanggi seraja mengoetjap. Maka sekedjap lagi boemipon her-


-ocr page 7-

il

•f'

'

-ocr page 8-
-ocr page 9-

— 5 —

gentar, laloe terbelah dihadapan marika kedoewa itoe. Maka didalam belah tanah itoe tampak seboewah batoe, besarnja doewa tengah kaki pesagi, dan tebalnja sekaki, maka pada sama tengahnja bertjap serta bertjintjin bosi, bagi pemegang, djika hendak mengangkatnja.

Sjahadan serta Aladdin melihat akan bal jang demikijan itoe, maka ijapon sangat terperandjat, serta heirannja tijada berbingga. Maka kata orang tóewaitoe: „ITai, anakkoe, djanganlab engkau takoet; ketahoeïlah olelimoe, babwa dibawab batoe ini ada barta jang ter-laloe amat banjaknja. Maka didalam cloenja ini tijada seorang djoewapon, melajinken anakkoe djoegalab jang boleb mengangkatken batoe ini; maka djika anakkoe bendak mengangkatkennja, kita peroleblab barta itoe, maka kaja dan salamat sempornalab kita ini.quot; Maka saboet Aladdin. „Ja, mamakkoe, bagaimanakab boe-watannja mengangkat batoe seberat ini, bamba tijada koewat, djikalau maniak hendak menoe-loeng, barangkali boleb djoega.quot; Maka kata orang toewa itoe: „Anakkoe , akoe ini tijada boleb meraba batoe itoe, apa lagi menoeloeng dikan mengankatnja. Akan tetapi taoesab koe-toeloengi, engkau seorang dapat mengangkatnja; tjobalah engkau pegang tjintjin itoe laloe engkau angkat.quot; Setelah itoe maka oleb Aladdin diangkatnjalah akan batoe itoe, maka terang-katlah dengan sangat moedahnja.

Kemoedijan daripada itoe maka tam-paklah soewatoe loebang. Adapon loebang itoe ada tangganja. Maka Aladdin itoe disoerob oleb orang toewa itoe toeroen, maka katanja: „Hai, anakkoe, loebang inilab djalan pergi keseboewab taman jang terlaloe amat endahnja. Adapon taman itoe pohon-pohonnja berboewah sekalijan ratna moetoe manikam jang sangat endah-endab tjahajanja. Maka ditengab taman itoe ada seboewah maligai, jang tijada berbingga endahnja.quot; Kemoedijan daripada itoe maka orang toewa itoe berkata-kata poela, mengataken bagaimana orang berdjalan pergi kemaligai itoe. Soedab itoe maka katanja: „Masoeklah, anakkoe, kedalam loebang ini, laloe engkau berdjalan pergi kemaligai itoe. Ini tjintjin sebentok; maksoednja tjintjin ini, ja-itoe sopaja engkau djangan kena barang soewatoe baba ja didalam pekerdjaanmoe ini. Serta engkau hampir kemaligai itoe, masoeklah keda-lamnja; maka tampaklah soewatoe pelita jang menjala. Maka pelita itoelah jang koeminta engkau ambilken, akan tetapi djika engkau bendak mengambilnja, apinja engkau padam-ken dahoeloe.quot;

Hata maka Aladdinpon masoeklah kedalam loebang itoe toeroen kebawab, laloe berdjalan hingga sampai kemaligai itoe. Serta hampir maka masoeklah ija kedalam maligai itoe, laloe tampaklah pelita itoe. Maka pelita itoepon dipadamkennja apinja laloe diam-bilnja, dibawanja keloewar. Sjahadan apabila Aladdin hampir poela kemoeloet loebang tem-


-ocr page 10-
-ocr page 11-

gen tar, laloe terbelah dihadapan marika kerloewa itoe. Maka didalam belah tanah itoe tam pak seboewah batoe, besarnja doewa tengah kaki pesagi, dan tebalnja sekaki, maka pada sama tengahnja bcrtjap sorta bertjintjin besi, bagi pemegang, djika hendak mengangkatnja.

Sjahadan serta Aladdin melihat akan hal jang demikijan itoe, maka ijapon sangat terperandjat, serta heirannja tijada berhingga. Maka kata orang tóewa itoe: „ Hai, anakkoe, djanganlah engkau takoet; ketahoeïlah olehmoc, bahwa dibawah batoe ini ada harta jang ter-laloe amat banjaknja. Maka didalam doenja ini tijada seorang djoewapon, melajinken anakkoe djoegalah jang boleh mengangkatken batoe ini; maka djika anakkoe hendak mengangkatkennja, kita perolehlah harta itoe, maka kaja dan salamat sempornalah kita ini.quot; Maka sahoet Aladdin. „Ja, mamakkoe, bagaimanakah boe-watannja mengangkat batoe seberat ini, hamba tijada koewat, djikalau mamak hendak menoc-loeng, barangkali boleh dj eega.quot; Maka kata orang toewa itoe: „Anakkoe, akoe ini tijada boleh meraba batoe itoe, apa lagi menoeloeng dikau mengankatnja. Akan tetapi taoesah koe-toeloengi, engkau seorang dapat mengangkatnja; tjobalah engkau pegang tjintjin itoe laloe engkau angkat.quot; Setelah itoe maka oleh Aladdin diangkatnjalah akan batoe itoe, maka terang-katlah dengan sangat moedahnja.

Kemoedijan daripada itoe maka tam-paklah soewatoe loebang. Adapon loebang itoe ada tangganja. Maka Aladdin itoe disoeroh oleh orang toewa itoe toeroen, maka katanja: „ITai, anakkoe, loebang inilah djalan pergi keseboewah taman jang terlaloe amat endahnja. Adapon taman itoe pohon-pohonnja berboewah sekalijan i-atna moetoe manikam jang sangat endah-endah tjahajanja. Maka ditengah taman itoe ada seboewah maligai, jang tijada berhingga endahnja.quot; Kemoedijan daripada itoe maka orang toewa itoe berkata-kata poela, mengataken bagaimana orang berdjalan pergi kemaligai itoe. Soedah itoe maka katanja: „Masoeklah, anakkoe, kedalam loebang ini, laloe engkau berdjalan pergi kemaligai itoe. Ini tjintjin sebentok; maksoednja tjintjin ini, ja-itoe sopaja engkau djangan kena barang soewatoe bahaja didalam pekerdjailnmoe ini. Serta engkau hampir kemaligai itoe, masoeklah keda-lamnja; maka tampaklah soewatoe pelita jang menjala. Maka pelita itoelah jang koeminta engkau ambilken, akan tetapi djika engkau hendak mengambilnja, apinja engkau padam-ken dahoeloe.quot;

Hata maka Aladdinpon masoeklah kedalam loebang itoe toeroen kebawah, laloe berdjalan hingga sampai kemaligai itoe. Serta hampir maka masoeklah ija kedalam maligai itoe, laloe tampaklah pelita itoe. Maka pelita itoepon dipadamkennja apinja laloe diam-bilnja, dibawanja keloewar. Sjahadan apabila Aladdin hampir poela kemoeloet loebang tem-


-ocr page 12-

G —

pat ija uiasook itoe, maka kata orang toewa itoe: „llai, anakkoe, marilah pelita itoe koe-pegangken dalioeloc, sopaja moedah engkau keloewar.quot; Maka salioet Aladdin: „Tame-ngapa, mamak, moedah hamba sendiri mem-bawanja keloewar.quot; Maka orang toewa itoe memaksa djoega, hendak menjamboet pelita itoe, akan tetapi Aladdin tijada maoe djoega melepaskennja. Maka orang toewa itoepon ma-rahlah, dongan marali jang amat sangatnja. Maka dibakarnja poela istanggi serajaija mengoe-tjap doewa tiga patah perkatiian. Telali demi-kijan maka batoe penoetoep loebang itoepon bei'geraklah, berkisar koloebang itoe. Maka tertoetoeplah loebang itoe, serta tanah jang terbongkar-bongkar bekas batoe itoe bergerak koetika memboeka loebang itoe, maka tanah itoepon baliklah berlaka ketempatnja' jang da-boeloe, hingga sekalijannja roepanja seroepa ])ada awalnja poela.

Bjahadan pada perlihatan Aladdin, pelita dan tjintjin itoe hilang didalam sekedjap mata, seroepa masoek kedalam asap.

Sebermoela maka terseboetlah perkatiian, orang toewa itoe, telah dapat diketahoeinja, bahwa didalam docnja ini ada soewatoe pelita azimat, maka ijapon berocsaliaken dirinjalah bertahon-tahon akan memperolehken pelita itoe. Adapon pelita itoe barang sijapa jang mena-rolinja , barang apa djoega jang dikehendaknja, tadapat tijada diperolehnjalali djoega, djika koe-wasa radja jang terlebeh maha koewasa djoewa sekalipon. Sjahadan lama kelamaan, telah menbatja beberapa kitab, maka dapatlah ija didalam kitab-kitab itoe penoendjoek djalan akan mentjahari pelita itoe, maka dapatlah djoega tempatnja; akan tetapi pelita itoe tijada boleh diambilnja sendiri, banjalah dengan pertoeloe-ngan orang asing. Maka oleh karana itoelah maka ija mentjahari seorang orang akan me-noelong dija mengambilken pelita itoe. Adapon orang itoe, ja-itoe Aladdin itoelah.

Kemoedijan daripada itoe maka kata jang ampoenja tjeritera: Setelah tertoetoep loebang itoe, maka orang toewa itoepon pergilah poelang, akan tetapi mengambil djalan lajin, karana ija takoet masoek lagi kenegeri itoe, chawatir barangkali ija akan ditangkap dan dihoekoem orang, sabab ija tijada mombawa Aladdin kombali.

Hata Aladdin didalam hal tertoetoep didalam loebang itoe, takoetnja tijada terhingga. Maka bertereijak-tereijaklah ija memanggil orang toewa itoe, meminta toeloeng, seraja berkata, mengataken bahwa ija hendak memberiken pelita itoe kepadanja. Akan tetapi soewatoepon tijada didengarnja, melajinken soewaranja sendiri. Maka menangislah Aladdin dengan tangis jang amat pedihnja, serta ajer matanja berli-nang-linang dipipinja dan pelohnja bersimbah dibadannja. Kemoedijan daripada itoe, maka Aladdinpon doedoeklah dianak tangga batoe,


-ocr page 13-

momikirkon hal kesookarannja. Dalam hal jaap; demikijan itoo tijada lajin jang boleh fliharap-kennja akan melepaskon dirinja dariparla saiio-sara itoe, makjinkon kematian djoep'alah.

Hata doewa hari ketiganja didalam sang-sara itoe, dongan tijada makan minoem, maka terkonanglah Aladdin akan Allah soebhanahoo wataiila, maka oetjapnja: „Ja Allah, engkau jang mendjadikon langit dan bocmi ini, engkau djoega jang mengetahoei hal hambamoe ini; kepada sijap.i kami meniinta pertoeloongan, melajinkon kepadamoe djoega.''

Scmentara borkata-kata jang demikijan itoe, maka tjintjin jang telah diperolehnja daripada orang toewa itoe tergasak dengan apa-apa. Maka pada sckedjap mata tam-paklah soewatoe djin dihadapannja, entah dari-mana datangnja, maka djin itoe roepanja sa-ngat menakoetkcn orang. Maka kata djin itoe: „Toewan hamba, apakah kehendak toewan liamha, maka toewan hamha memanggil ham-hanja ini ? Adapon hamba ini dengan kawan-kawan hamba sekalijannja mendjoendjoeng ke-baktian kepada sijapa djoega jang menaroh tjintjin ini.quot;

Hata didalam hal kesoekaran jang ter-laloe sangatnja itoe, maka Aladdinpon tijada me-rasa takoet akan djin itoe, maka kata Aladdin: „Meski sijapa djoega engkau, akoe tijada f'a-dloeli, asal dapat sahadja engkau melepasken dakoe dai'ipada kesoekaran ini.quot; Serta soedah

Aladdin herkata demekijan, maka tanahpon melekah laloe terangkat ija keloewar.

Sjahadan didalam hal jang demikijan itoe, maka Aladdin terhvloe amat adjaib, tjjada dapat difikirkennja, perbociwatan apakah itoe? Kamoedijan daripada itoe, maka poelanglah ija keroemahnja, berdjalan sekoewat-koewat boedak jang tijada makan minoem didalam tiga hari tiga malam. Maka hoewah-boewali ratna moetoe manikam jang telah dipetiknja ditaman maligai itoepon dikandoengnja, diba-wanja poelang. Serta sampai keroemahnja, maka Aladdinpon dipelok dan ditjijoem ololi iboenja, seraja kata ihoenja dengan tangis: „Ja anakkoe, kemana djoega engkau dibawa mamakmoe itoe, maka didalam tiga hari tiga malam ini engkau tijada poelang-poelang ? Ter-laloe doeka tjita hatikoe mengenangken dikau ; tijada lajin didalam hatikoe, melajinken mati-lah anakkoe ini.quot; Setalah soedah berpelok tjijoem itoe, maka kata Aladdin : „Hai, ihoe-koe, peroet sahaja ini terlaloe amat laparnja, hendaklah kiranja iboe mentjahariken makanan bagi sahaja.quot; Apabila didengar oleh iboe Aladdin perkataiin itoe, maka ijapon mengambillah makanan laloe disedijakennja dihadapan anak-nja itoe, maka katanja: „Hai, anakkoe, djantoeng hati, tjahaja matakoe, makanlah , akan tetapi djangan banjak-banjak dahoeloe, karana jieroetmoe sangat kosongnja, djikaloe engkau toeroetken nafsoemoe, nistjaja binasa badanmoe dilanggar penjakit. Dan lagi dja-


-ocr page 14-

— 8 —

ngan engkau hcrkata-kata dahooloe, karana toebohmoo lagi lotih, kelak djika cno'kau mo-i'asa toebohmoo socdah segar, haharocilah eug-kau tjoiitorakcii sekalijan hal ahwalmoe dida-lam tiga hari tiga malam itoo.quot;

Sjahadan setlaha Aladdin inerasa toe-bolinja soodah liilang letilmja , inaka ijapon bcr-tjoriteralah kepada iboenja, meiijeriterakon hal ahwal itoc dari awal hingga achirnja. Maka iboenja mendengarken anaknja bevtjerita itoe, kadang-kadang, djika Aladdin menjeriteraken sesocwatoo hal jang sockar , maka berdocka-tjita-lah iboenja itoe, serta bertangis-tangis, maka marahnja akan orang toewa doerhaka itoepon tijadalah berhingga lagi. Serta selosailal) lt;la-ripada bertjeritera itoc, maka Aladdin inata-nja terlaloc sangat mcngantock, karana tiga havi tiga nialam tijada ija tidocr barang seke-djap mata. Maka Aladdinpon tidoerlah do-ngan njenjaknja.

Hata telah bangoen daripada tidoer itoc;, maka matahaiipon tinggi soodah. Maka Aladdin mcrasa peroetnja lapar, maka mintalah ija makan poola kepada iboenja. Akan tetapi iboenja itoc tijada ainpoenja doewit bagi membeli makanan. Maka kata Aladdin kepada iboenja.quot; Hai, iboekoe, ambillah pelita ini djoewalkon, dapat doewit sedoewir doewa ba-jiklah bagi membeli makanan.quot; Maka oleh iboe Aladdin itoe diambilnjalah akan pelita itoe, akan tetapi, kaïana kotor, hendak diberesehi-nja dahoeloe. Maka diambilnjalah ajer de-ngan pasir haloes laloe digasaknja pelita itoe. Kemoedijan daripada itoe, serta pelita itoo digasaknja, maka tampaklah soewatoe djin berdiri dihadapan iboe Aladdin, entah dari mana datangnja, tijada da])at diketahoeinja. Adapon djin itoe berkata, seperti djin jang dahoeloe itoe djoega. Maka iboe Aladdinpon sangatlab tei'kedjoet, hingga djatoh, tijada sadar akan dirinja. Maka Aladdin melihat djin itoe tijadalah takoetuja, karana ija tahoe soedah mendapati hal jang demikijan itoe. Maka katanja kapada djin itoe. „Peroetkoe lapar, tjaharikenlah makanan.quot; Setelah didengar oleh djin perkataiin Aladdin itoe, maka lenjap-lah djin itoe, akan tetapi sedjoeroes lagi da-tang poela ija meinbawa sehidang makan-ma-kanan , dan minoem-minoeman, dan boewah-boewahan. Adapon sekalijan makan-makanan itoe tempatnja perak berlaka. Setelah disa-djikennja makan-makanan itoe, maka djin itoepon lenjaplah poela.

Sjahadan ii)oe Aladdin telah tersadar daripada selapnja itoe, maka oleh anaknja diadjak-njalah makan. Maka iboe Aladdin itoe adjaibnja tijada terhingga, melihatken makan-makanan dan minoem-minoeman dan boewah-boewahan dengan tempatnja jang endah-endah itoe, serta baoenja sedap-sedap dan haroem-haroem berlaka. Maka makanlah ija berdoewa anaknja itoo ; maka tengah makan ditjeiiterakenlah oleh Aladdin, bagaimana makan-makanan sekalijan


-ocr page 15-

J

T

-ocr page 16-
-ocr page 17-

itoo datang kesitoe; inaka iboonjapon bortambah-tambahlah adjaibnja. Maka katanja : „ liai, anakkoe! seoemoerkoo hifloep hc.loin pornah akoe melihat dj in. Apakah sahabnja niaka djiii itoe menampakken dirinja kepndakoe ? Apakah poela sababnja, maka djin itoe berkata-kata dono'an da koe, tijada denman dikau?quot; Maka sahoet anaknja: „Iboekoo, adapon djin jang tadi itoe boekannja djin jang- dahoe-loe sahaja lihat itoe; maka djin kedoewa itoo, dai'i tentang besar tingginja, tijada bedanja, akan tetapi masing-inasing lajin i)angsanja; jang sahaja lihat itoe masoek bilangan paren-tab tjintjin ini, dan jang tadi itoe masoek , bilangan parentah pelita ini.quot; Maka kata iboe Aladdin: „Amboei! pelita ini jang mem-bawa djin itoe kemari? Ja , anakkoe, dengar-lah perkataiin iboemoe ini, bawalah pei'gi pelita itoo dari sini, akoe tamnoe inelihatnja j lagi, dan lagi tjintjin itoe djoega boewanglah, karana parentah rasoel, manoosija ini tijada .boleh bertjampoer dengan sekalijan iblis.quot; Maka kata Aladdin : „Hai, iboekoe, sahaja minta am poen diperbanjak-banjak, permintaan iboe itoe tijada boleh sahaja benarken , karana tjintjin dan pelita inilah pongharapau kita, sopaja djangan kita melarat poela didalam doonja so-perti jang telah soedah ; lihatlah apa jang telah kita peroleh karana pelita dan tjintjin ini; alang-kah goonanja?quot; Maka kata iboenja poela. „ Itoopon, molajinken kohendakmoe, asal djangan koelihat sahadja pelita dan tjintjin itoe.quot;

Sjahadan pada keösokan harinja, pada potang hari, maka makan-nmkanan itoepou sokalijannja habis, maka sekalijan pinggan mangkok perak bekas tempat makaii-makanan itoopon didjoowalnjalah berlaka , maka oewang-nja dipakainja membeli barang apa jang ber-goena pada roomah tangganja.

Adapon Aladdin itoe didalam hal jang tcrseboet itoe, meskipon ija bijasa hidoop dengan tijada bokerdja soewatoeapa, maka tija-dalah hendak ija bormajin-majin lagi dengan handai tanlannja , hanjalah berdjalan-djalan dan bertjakap-tjakap dengan orang jang bid ja k-sana, sopaja boleh jja mendapat peradjaran jang semporna.

Kemoedijan apabila oowangnja habis, maka Aladdinpon mengajnbil pelita itoe, maka digasaknjalah pelita itoe , hendak memang-gil djin. Maka serta dignsaknja pelita itoo, maka djin itoopon datanglah kepada Aladdin, maka katanja: „Apakah kehendak toewan bamba? Mana-mana parental) hamha djoon-djoeng, demikijan djoega kawan-kawan bamba jang masoek bilangan parentah pelita ini.quot; Maka kata Aladdin. „Poroetkoe la par, tjaha-rikenlah makanan bagikoo, akan tetapi dja-nganlah engkau menampakken dii imoo kepada iboekoe. Setelah didengar oleh djin perkataiin jang demikijan itoo, maka ijapon me-ngilang. Maka serta Aladdin masoek kedalam roomahnja, maka dilihatnjalah makanan soo-


-ocr page 18-

— 10 —

flah tersadji, soporti janjj daliooloo djoega.

llata maka Aladdin rnemang'g'il iboonja makan, maka makanlah Aladdin berdoewa iboonja. Adapon makanan itoo tijada habis, oleh karana banjaknja, maka selebehnja tjoekoep-lah bagi marika itoo akan dimakannja padakeëso-kan harinja. Maka apabila makanan itoo habis, didjoewalnja pocla pinggan mangkoknja. Ke-moedyau, apabila oewangnja habis, dipakainja memboli ini itoo, maka disoerohnja poela djin itoc mongambi! makanan. Demikijanlah ko-lakoevvan Aladdin bertahon-tahon, serta pera-toeran roemah tangganja tijada deobahnja ba-rang sedikit djoewapon.

Sjahadan Aladdin sehari-hari bertjakap-tjakap dengan saudagar jang kaja-kaja dan dc-ngan sokalijau orang jang bidjaksana didalam negeri itoo, maka dari tentang sekahjan por-adjaran Aladdinpon sempornalah. Dalam pad a itoo, boowah-boewah jang dahoeloe dipotiknja (litaman maligai dan jang moela-moola disang-kakennja gelas itoo, maka dapatlah diketahoi-nja, bahwa sokalijannja ratna mootoe mani-kam jang tijada bevliingga ondahnja dan har-ganja adanja. Maka harta itoo disimpannjalah bajik-bajik, tijada diberinja tahoe kepada so-orang djoewapon.

Komoedijan daripada itoo maka terse-bootlah porkataiin , pada soowatoo liavi datang titah radja negci'i tempat Aladdin .dijam itoo, menitahken kepada sokalijan isi negeri, masing-masing akan masoek kedalam roemahnja dengan bertootoep pintoe, tijada boleh keloewar seorang djoewapon, karana poeteri anak radja itoo hendak berdjalan pergi mandi. Adapon poeteri itoo namanja Baderoe'lboedoer, maka itoe ortinja, ja-itoe tjahaja boelan poernama. Maka sesoenggohnjalah, poeteri itoo roepanja seroepa boelan ompat bolas hari.

Hata maka titah radja itoepon ditja-nangkenlah seloeroli negeri itoe, maka terde-ngarlah kepada Aladdin djoega titah itoe. Maka setelah didengarnja itoe, maka Aladdinpon sangat amat inginnja, hendak melihat roe-pa poeteri itoe, maka ditjaharinjalah akal akan melihat poeteri itoo. Maka karana poeteri itoe memakai tjadir tijadalah moedah dapat dili-hat moekanja. Maka Aladdinpon berfikirlah, mentjahari akal itoo. Maka achirnja Aladdin berkata dengan dirinja sendiri domikijan: „Ta-dapatlah koelihat poeteri itoe moekanja, me-lajinken djika akoo bcrsoeroek didalam tempat mandinja, dibalik pintoe tempat ija masoek kedalam tempat mandi itoe, barangkali dapat akoe menilik ditjolah-tjelah pintoe itoe pada waktoe poeteri itoc hendak masoek dan mom-booka tjadirnja.quot; Maka Aladdinpon porgi-lah ketempat mandi itoo laloe bersoeroek dibalik pintoe. Maka sekoetika lagi poeteri itoepon datanglah diiringi beborapa dajang. Serta sampai, kira-kira tiga ompat langkah dari pintoe itoo, maka poeteri itoepon momhoeka


-ocr page 19-

tjaflimja, niaka tempaklah mooka pooteri Hoe -akan Aladdin. Maka Aladdin pon terlaloe amat adjaib oleh karana roepa pooteri itoo, belom pernah ija melihat orang perampoewan jang demikijan elok dan tjantik dan manis roepanja, dengan gcraknja tijada terboewang barang sedi-kit djoewapon gerak orang bangsawan. Maka Aladdin pon birahilah akan poeteri itoo dengan sangat jang tijada berhingga lagi.

Setelah itoe maka poelanglah Aladdin keroemahnja. Serta sampailah keroemahnja, maka doedoeklah terdijam tijada berkata-kata dengan iboenja, sepatah kata djoewapon tijada.

Maka serta delihat oleh iboenja akan hal jang demikijan itoe, maka berfikirlah ija, me-mikirken, karana apakah maka anaknja itoe demikijan lakoenja; maka djika ditanjanja tija-dalah disaboetinja.

Sjahadan pada keësokan harinja, apa-itila dilihatnja iboenja ito(! berdooka tjita, maka ditjeriterakennjalali, bahwa ija telah moli-liat i)ooteri Baderoe '1 boedoer itoe, dan bagaima-na ija dapat melihatnja itoe djoega, maka ka-tanja: „Ja, iboekoe, anak iboe ini, telah milihat poeteri itoe, tijada senang barang se-djoeroes lagi hati anak iboe ini, terlaloe amat birahi anak iboe ini akan poeteri itoe; dan lagi nijat anak iboe ini soedah tetap, tijada bo-loh berobah lagi, hendak meminang poeteri itoo.quot; Setelah didengarlah oleh iboenja bitja-ra jang demikijan itoe, maka tortawalah iboe

: Aladdin, maka katanja: „Ja, anakkoo, apakah jang menimboelken fikiran jang demikijan itoo didalam hatimoe? Hilangkah soedah H-kiranmoe jang semporna?quot; Maka sahoet Aladdin : „Ja, iboekoe, fikiran anakmoe ini tija-dalah koerang soewatoe apa, koersemangatnja, anakmoe ini tahoe, bahwa iboekoe akan bor-tanja jang demikijan itoe kepadaanakmoe ini, akan tetapi soewatoepon tijada boloh memoong-kirken nijat anakmoe itoe.quot; Maka kata iboenja poela. „Sijapakah, hai anakkoe, jang akan pergi mengadap baginda memohonken poeteri itoe bagi isterimoe?quot; Maka sahoet Aladdin: „Sijapakah lajin, melajinken iboekoe djoegalah.quot; Serta didengarnja bitjam jang demikijan itoe, maka terpemndjatlah iboe Aladdin itoo, dengan takoetnja tijada berhingga.

Maka bertjakap-tjakaplah ija dengan anaknja itoo pandjang lebar, membitjaraken kohen-dak Aladdin itoe. Maka kata iboenja. „Apakah akan kita persembahken kebawah dooli toewan-koe? Engkau tijada tahoekah, apabila orang meminang anak radja, harta jang akan dipersom-bahken tijada boleh kopalang? „Darimanakah akan engkau peroleh harta bagi maskawin itoo ?quot;

Serta didengar oloh Aladdin bitjara iboenjaquot; jang demikijan itoe, maka ijapon mengoloe-warken soewatoe boengkoesan dari dalamikat pinggangnja, maka boengkoesan itoe dibookanja, laloe ditoendjoekkennja kopada iboenja bebe-mpamtna moetoe manikan jangdahoeloe diper-olehnja ditaman maligai itoe : „Hai, iboekoe, inilah harta jang iboekoe akan persembahken


-ocr page 20-

— 12

kobawah doeli toowankoe; liarta ini harganja tijarla hingganja, dan lagi tijada seorang radja jang terinasjhoer sekali djoewapou mena-roh harta jang demikyan roepa dan harganja.quot;

Sjahadan pada soewatoe hari, maka pergilah iboo Aladdin itoe masoek keastana mengadap radja hendak tneinporseinbahkon liarta dengan polion Aladdin itoe. Maka oleh karana iboe Aladdin itoe belom pernah mengadap radja, tijda tahoelah ija djalannja, so-])aja boleh dibawa orang kehadapan radja, maka dalam pada itoe beroelang-oelanglah ija berhari-hari pei'gi mengadap itoe dengan tijada difardloeliï orang sekali-kali. Aehirnja pada soewatoe hari telah selesailah bermasja-warat dengan menteri hoeloebalangnja, maka titah baginda: „Hai, firdana menteri, bah-wa kita ini telah melihat berhari-hari ada seorang perampoewan datang kemari; apakah kehendaknja ?quot; Maka sembah firdana menteri itoe. „Harap diampoen sembah patik ke-bawa doeli, pada sangka patik , patiktoe hendak mengadoeken hal jang tijada bergoena, sebagai patjal doeli toewankoe perampoewan jang lajin-lajin itoe djoegalah.quot; Akan tetapi sembah itoe tijada diterima oleh baginda, maka titah bagindapoela; „Djika perampoewan itoe datang poela kemari, bawakenlah dija kehadapan kita, kita hendak mendengarken adoenja.quot; Kemoedijan daripada itoe maka datanglah iboe Aladdin itoe mengadap poela, maka dibawa-kennjalah oleh firdana menteri itoe kehadapan baginda. Maka iboe Aladdin itoepon soedjoedlah pada kaki baginda. Maka titah baginda: „Apakah kehendakmoe, hai bamba Allah, maka sehari-hari engkau datang kemari? Katakenlah, kita dengar.quot; Maka sembah perampoewan itoe: „Toewankoe sjah alam, patik memohon ampoen beriboe ampoen kobawah doeli toewankoe, djika ada i/iu doeli toewankoe, ada sembah patik jang doerliaka, akan tetapi patik pohonken ampoen diperba-njak-banjak kebawah doeli toewankoe dahoe-loe, djika sembah patik jang amat doerhaka itoe tijada dapat dikaboelken.quot; Maka titah baginda: „Djangan chawatir, hai hamba Allah, insja Allah; permintaanmoe itoe, djika apa djoewa sekalipon, katakenlah.

Maka kata jang ampoenja tjeritera iiti: Setelah itoe maka oleh iboe Aladdin dipersom-kennjalah pohon anaknja itoe, sera ju diper-sembahkennja djoega harta jang dibawanja itoe. Maka apabila dilihat oleh baginda rat-na mootoo manikam jang gilang-goemilang tjahajanja itoe, maka bagindapon sangat amat heiran, belom pernah melihat jang demikijan itoe. Maka oleh baginda dipanggilnja akan firdana menteri itoe, laloe ditoendjoekkennja ratna moetoe manikam itoe, maka titah baginda : „Firdana menteri, adakah firdana menteri pernah melihat barang jang demikijan endah-endah roepana?quot; Maka sembah firdanja menteri itoe: „Harap diampoen sembah patik kebawah doeli toewankoe, belom pernah patik


-ocr page 21-
-ocr page 22-
-ocr page 23-

13 —

melihatnja, adjail), sobosar-bosarnja adjaib!quot; Maka titah baginda poela: „Adapou peram-poewan ini datang mengadap ini, meminaug-keu anakda Baderoe quot;lboedoer bagi istori anak-nja, maka inilah maskawinnja. Bagaimana pada fikirau firdana meiiteri, padankah ata-\va tijadakah maskawin itoe bagi anakda?quot; Maka sembah firdana menten itoo: „Patik memolion ampoen toewankoe, itoepou me-lajinken toewankoe; akan tetapi, djika do-ngan berkat daulat toewankoe, patik djoega koe-wasa mengadakcn jang terlebeh endali dan banjak harganja daripada itoe; djikalau ada karoeuija dooli toewankoe, djanganlah toewankoe kaboelken dahoeloe ])()lion patiktoe , djikaloe dengan berkat daulat sjah alam insja Allah, didalam tiga boelan patik persem-bahkenlah kebawah doeli toewankoe ratna moe-toe manikam jang tijadabandingnja didalam doe-nja iniAdapon firdana menteri itoe sabab-nja bersembah jang demikijan itoe, oleh ka-rana poeteri Bade roe 'lboedoer itoe telali di-pobonkennja dahoeloe bagi isteri anaknja. maka cbawatirlah ija, barangkali baginda inoeng-kir.

Hata maka pohon firdana menteri itoe dikaboelkenlah oleh baginda, meskipon baginda tahoe, bahwa firdana menteri itoo tijada akan memperoleh ratna moetoe manikam jang seroepa itoe, apa lagi jang terlebeh endah-endah dan terlebeh banjak harganja. Maka titah baginda: „llai, perampoewan, katakenlah ke-pada anakmoe, bahwa permintaannja itoe kita bonarken; akan tetapi hendaklah ija bernanti dahoeloe tiga boelan lamanja, karana ada soe-watoe hal jang hendak kita selesaiken dahoeloe.quot; Setelah itoe maka iboe Aladdinpon ber-datang sembahlah dengan soedjoed , bermohon, maka poelanglah ija dengan bersoeka tjita.

Sjahadan serta sampailah keroemahnja , maka iboe Aladdinpon bertjeriteralah, menje-riteraken hal ahwal itoe, maka Aladdinpon bersoeka tjitalah. Maka bernanti djoega lah ija seboelan doewa boelan. Dalam pada itoe maka aleh-aleh didengarnja chabar, bahwa poeteri Baderoe '1 boedoer itoe hendak dinikahken dengan anak firdana menteri itoe. Maka pada soewatoe hari ramailah didalam negeri itoe, maka isi negeri itoepon, moeda tocwa, ketjil besar, sekalijannja bersoeka-soe-ka hatilah , maka sekalijan boenji-boenjian dan permajinan terlaloe amat ramainja. Adapon hari itoe, ja-itoe waktoe baginda hendak menikahken poeteri Baderoe '1 boedoer itoe. Maka Aladdin dengan iboenja doedoeklah di-roemahnja berdoeka tjita, memikirken hal, bahwa baginda tijada tegoh satijanja dari tentang perdjandjifinnja itoe, dan lagi memikirken, apakah djoega sababnja, maka baginda moengkir itoe. Dalam hal jang demikijan itoe maka oleh Aladdin diambilnja pelita itoo , laloe digasakennja; maka datanglah djinnja, katanja: „Toewan hamba, apakah koheudak toewan hamba memanggil hamba


-ocr page 24-

- 14 —

ini ? Mana-mana parentah, sigera haniba (Ijalanken, demikijan djoega sekalijan hainba toewan hamba jang- masoek bilangan parentah pelita ini.quot; Maka hal aInval itoo sekalijan-nja ditjeritcrakennjalah kepada djin itoo. Soto-lah soedah bertjeritera itoe, maka kata Aladdin: „Pergilah engkau keastana, menangkap-kcii poeteri Badoroe 'lboedoer dengan soewami-nja, laloe ongkau bawaken kedoewa laki is-teri itoo kemari.quot; Maka sahoet djin itoo; „Mana-mana parentah hamba djoondjoong.quot; Setolah itoo maka djin itoepon mengilanglah.

Sjahadan maka pada petang hari dias-tanapon terlaloo amat ramainja; segala boe-nji-boonjian dan pennajinan tijada berhing-ga ramainja. Maka montori dan hoeloobalang dan lajin-lajinnja berpakai-pakaijan jang ondah-ondah, serta ratna moetoe manikampon tjahajanja gilang-goemilang torkena tjahaja api; maka te-rangnja diastana itoe seperti sijang. Maka apabila soedahlah orang bersoeka-soeka hati dan makan minoom dan masing-masing poelang keroemahnja, maka masoeklah djin itoe koda-lam astana laloe diangkatnja poeteri Baderoo 'lboedoer dengan soewaminja, ditorbangken-nja keroemah Aladdin. Serta sampailah maka kata Aladdin kepada djin itoe: „Hai djin, bawa-kenlah orang moeda laki-laki ini kemana-mana, pogangken hingga esokan hari, djangan eng-kan lepasken barang sekedjap djoewapon.quot; Maka oleh djin itoo diangkatnjalah poela soo-wami poeteri Badoroe '1 boodoor itoo, laloo dihawanja porgi. Sorta sampailah kosoewatoe tompat, maka disomboornja soewami poeteri itoe, maka tidoorlah soewami poeteri itoo se-malam-malaman itoo dengan tijada sodar-sodarnja barang sokodjap djoewapon.

Maka kata jang ampoenja tjeritera: Meskipon terlaloo sangat Aladdin birahi akan poeteri Baderoo 'lboedoer itoo, tijadalah djoega. soborapa lamanja Aladdin hendak bor-kata -kata dengan poeteri itoo. Maka katanja: „Toewan hamba, djanganlah takoot toewan hamba akan jang diperhamba ini ; tijada sekali-kali jang diperhamba bernijat akan borboo-wat djahat kepada toewan hamba. Adapon jang diperhamba menjoeroh membawaken too-wan hamba kemari, tijada dengan nijat hendak mengoesik toewan hamba, hanjalah so-paja djangan semporna toewan hamba dini-kahkon dengan anak tirdana menteri itoe; itoopon karana ajahanda toowanhamba tolah bordjandji kepada jang diperhamba, bahwa toewan hamba hondak dinikahken dengan jang diperhamba.quot;

Adapon poeteri Baderoo 'lboedoer tijada dapat borkata sepatah djoewapon, oleh karana takoetnja, maka poeteri Baderoo 'lboedoer pon ditinggalkenlah oleh Aladdin. Maka A-laddinpon sempornalah soeka tjitanja, laloo pergilah tidoor. Akan totapi poeteri Baderoo 'lboedoer itoo tijadalah dapat tidoor sokodjap djoewapon, karana terlaloo amat bordooka tjita


-ocr page 25-

— 15 —

hatinja memikirken hal jang torseboet itoe. Ma-ka anak firdana menteri itoe halnja torlebeh soekarnja, semalam-malamau itoe sekootikapou tijada dapat tidoer djoega.

Sjahadan pada keësokau harinja makii djin itoe tijada oesah dipanggil lagi, datano; sendi-rinja pada waktocnja, maka katanja kepada Aladden: „Toewan hamba, liambamoe ini da-tang hendak menanjaken apakah parental» toe-wan hamba.quot; Maka sahoet Aladden: „Pergilah engkau, hai djin, mengambilken anak firdana menteri itoe, ba waken kombali, keastana ka-tempat engkau mengambilnja kalainarin itoe; setalah itoe engkau ambillah pocteri Jiade-roelboedoer ini poela, engkau bawaken djoega ketempat itoe.quot; Setelah didengar oleh djin parcn-tah itoe, maka dibawanjalah , mocla-inoeUi anak firdana menteri itoo, kemoedijan pooteri Ba-deroelboedoer, masoek kedalam astana, kedoe-wanja ditarohkennja ditempat marika itoe kalamarin diambilnja itoe. Adapon p(!rboewatan djin itoepon tijada diketahoei oleh kedoewa laki isteri itoe; djikalau diketahoeinja dan dilihatnja djin jang teilarapau amat roepanja itoe, tijada hidoep kira-kiranja marika itoe, oleh karana takoetnja.

Arkijan setelah aainpailah kedoewa laki isteri itoe kedalam astana, maka bagindapon masoek-lah kedalam bi lik tempat peradoean kedoewa laki isteri itoe, laloe bersabda dengan poeteri Baderoelboedoer; akan tetapi poeteri itoe ber-dijamken diri, sepatah djoewapon tijada berkata. Maka soewaminja serta didengarnja baginda da-tang, maka larilah masoek kedalam bilik asing. Maka dalam hal jang demikijan itoe bagindapon terlaloe sangat heiran; maka ditanja oleh baginda akan anakda apa sababnja, maka berdoeka tjita itoe, akan tetapi pertanjaan ajahandanja itoe se-kalijannja tijada disahoetinja. Setelah itoe maka bagindapon pergila mendapati permeisoeri inechabarken sekalijan hal itoe. Maka sabda-permeisoeri. „Toewankoe sjah alam, itoepon soedah meinai\gnja, djanganlah toewankoe heiran dan djanganlah toewankoe chawatir, bernantilah, doewa tiga hari lagi berobahlah adat anak kita itoe.quot; Setelah bersabda demikijan itoe maka permeisoeri pon pergilah mendapati anakdanja djoega, maka poeteri Baderoelboedoer dipelok, dan ditjijoemlah oleh bondanja serta kata bon-danja. „ 1 [ai anakkoe jang sangat koekasehi, apakah moelanja maka anakkoe berdoeka tjita ini, katakenlah kepada iboemoe, koedengar; sangat pedeh hatikoe, melihatken anakkoe demikijan ini. Ja, anakkoe, bidjimatakoe, djanganlah engkau sija-sijaken iboemoe ini jang menanjaken halmoe ini. Tijada tertahan koemenderita ke-doekatin, malihatkon anakkoe demikijan ini.quot; Apabila didengar oleh poeteri Baderoelboedoer sabda bondanja demikijan itoe, maka poeteri Baderoelboedoerpon berkeloh , maka sabdanja : „Ja, iboekoejang teramat koekasehi, anakmoe ini memohon ampoen beriboe-riboe ampoen, djikalau kelakoeau anakmoe ini mendoeka tjitaken hati iboekoe, tijadalah anakmoe sehadjaken


-ocr page 26-

14

ini? Mann-niana parontah, sigern hamlw : •Ijalanken, demikijan fijoega sokalijan hainba toewan hamba jang masoek bilangan pareufah pelita ini.quot; Maka hal ahwal itoo sckalijau-nja flitjeriterakennjalah kopada fljin itoo. Sotv-lah soedah bertjeritera itoe, maka kata Aladdin: „Pergilah engkau keastana, menangkap-kon pootori Baderoe 'Iboedoer dongan soowanii-nja , laloe ongkau bawakon kedoowa laki is-teri itoo kemari.quot; Maka sahoet djin itoo: i „Mana-mana parontah hamba djoendjoeng.quot; Setolah itoo maka djin itoepon mengilanglah.

Sjah ad an maka pada petang hari dias-tanapon terlaloe amat ramainja; segala hoe-nji-boenjian dan pormajinan tijada borhing-ga ramainja. Maka monteri dan hooloebalang' dan lajin-lajinnja berpakai-pakaijan jang endah-endah, serta ratna moetoo manikampon tjahajanja gilang-goemilang torkona tjahaja api; maka to-rangnja diastana itoo seperti sijang. Maka apabila soedahlah orang bersooka-soeka hati dan makan rninoom dan masing-masing poelang koroemahnja, maka masoeklah djin itoo koda-lam astana laloo diangkatnja poeteri Baderoe 'Iboedoer dongan soowaminja, diterbangken-nja keroemah Aladdin. Serta sampailah maka kata Aladdin kopada djin itoo: „Hai djin, bawa-kenlah orang moed a laki-laki ini kernana-mana, pogangken hingga osokan hari, djangan engkau lopasken ba rang sekedjap djocwapon.quot; Maka oleh djin itoe diangkatnjalah poola soo-wami poeteri Baderoe 'lboodoor itoe, laloe

dibawanja porgi. Serta sampailah kosoewatoe tompat, maka disemboornja soewami pootori itoe, maka tidoorlah soowami pootori itoo se-malam-malaman itoo dongan tijada sodar-sedarnja barang sekodjap djoowapon.

Maka kata jang ampoenja tjeritera: Meskipon terlaloe sangat Aladdin birahi akan pootori Baderoe 'Iboedoer itoo, tijadalah djoega seborapa lamanja Aladdin hondak bor-kata -kata dongan pootori itoo. Makakatanja: „Toewan hamba, djanganlah takoet toowan hamba akan jang diperhamba ini; tijada sokali-kali jang diperhamba bernijat akan borboo-wat djahat kopada toewan hamba. Adapon jang diperhamba monjoei'oh membawakon toowan hamba komari, tijada dongan nijat hen-dak mongoesik toewan hamba, hanjalah so-paja djangan somporna toowan hamba dini-kahkon dongan anak firdana monteri itoo; itoepon karana ajahanda toowanhamba telah berdjandji kopada jang diperhamba, bahwa toewan hamba hendak dinikahken dongan jang diporhamba.quot;quot;

Adapon poeteri Badoroo 'lboodoor tijada dapat berkata sepatah djoowapon, oloh karana takootnja, maka poeteri Baderoe 'lboodoor pon ditinggalkenlah oleh Aladdin. Maka A-laddinpon sompornalah sooka tjitanja, laloo pergilah tidoer. Akan tetapi poetori Badoroo 'lboodoor itoe tijadalah dapat tidoor sekodjap djoowapon, karana terlaloe amat bordooka tjita


-ocr page 27-

hatinja memikirken hal jan»' tcrseboet itoe. Ma-ka anak firdana menteri itoe halnjii torlebeh Hoekarnja, semalam-malaman itno sekootikapo» tijada «lapat tidoor rljoega.

Sjahadan pada keësokan hariuja ma ka djin itoe tijada oesah dipanggil laigt;'i, datan»' sendi-rinja pada waktoenja , inaka katanja kepada Aladden : „Toewan hamba , hambamoe ini da-tang hendak inenanjaken apakah parentah toe-wan hamba.quot; Maka sahoet Aladden: „Pergilah engkau, hai djin, mengambilken anak firdana menteri itoe, bawaken kombali, keastana ka-tempat engkan mengambiinja kalamarin itoe; Setalah itoe engkau ainbillah poeteri Hade-roelboedoer ini poela, engkan bawaken djoega ketempat itoe.quot; Setelah didengaroleli djin paren-tab itoe, maka dibawanjalah , moela-moela anak firdana menteri itoe, kemoedijan poeteri Ba-deroelboedoer, masoek kedalam astaua , kedoe-wanja ditarohkennja ditompat marika itoe kalamarin diambilnja itoe. Adapon pcrliocwntaii djin itoepon tijada diketaiioei oleli kedoewa laki isteri itoe; djikalau diketaiioeinja dan dilihatnja djin jang terlampau amat roepanja : itoe, tijada liidoep kira-kiranja marika itoe, oleh karana takoetnja.

Arkijan setelah sampailah kedoewa laki isteri itoe kedalam astaua, maka bagindapon masoek-lah kedalam bi lik tem pat peradoean kedoewa laki isteri itoe, laloe bersabda dengau poeteri Baderoelboedocr; akan tetapi poeteri itoe her- I

dijamkeu diri, sopatah djoewapon tijada berkata. Maka soewaminja serta didengarnja bagiuda da-tang, maka larilah masoek kedalam bilik asing. Maka dalam hal jang demikjjan itoe bagindapon terlaloe sangat hei van; maka ditanja olehbaginda akan anakda apa sababuja, maka berdoeka tjita itoe , akan tetapi pertanjaan ajahandanja itoe se-kaljjannja tijada disahoetinja. Setelah itoe maka bagindapon pergila, mendapati j)ermoisoeri mechabarken sekalijan hal itoe. Maka sabda-permeisoeri. „Toewankoe sjah alam, itoepon soedaii memangnja, djanganlah toewankoe heiran dan djanganlah toewankoe chawatir, bernantilah, doewa tiga liari lagi bevobahlah adat anak kita itoe.quot; Setelah bersabda demikijan itoe maka permeisoeripon pergilah mendapati anakdanja dj oega , maka poeteri Baderoelboedocr dipelok, dan ditjijoemlah oleh boudanja serta kata bon-danja. „ 1 lai anakkoe jang sangat koekasehi, apakah moelanja maka anakkoe berdoeka tjita ini, katakenlah kepada iboemoe, koedengav; sangat pedeh hatikoe, melihatken anakkoe demikijan ini. Ja, anakkoe, bidjimatakoe, djanganlah engkau sija-sijaken iboemoe ini jang menanjaken halmoe ini. Tijada tertahan koemenderita ke-doekaan, malihatken anakko(j demikijan ini.quot; Apabila didengar oleh poeteri Baderoelboedoer sabda boudanja demikijan itoe, maka poeteri Badevoelboedoerpon berkeloh, maka sabdanja: „Ja, iboekoejang teramat koekasehi, anakmoe ini memohon ampoen beriboe-riboe ampoen, djikalau kelakoean anakmoe ini meadoeka tjitaken hati iboekoe, tijadalah anakmoe sehadjaken


-ocr page 28-

— 16 —

dan tijadalah djoega dengan koerang' hormat, hanjalah sabab malain tadi anakmoe ini mondapat soewatoo hal jang teramet soekarnja, lagijang terlampau adjaibnja, sehingga pada sekedjap tadi anakmoe ini tijada dapat berkata''. Maka kata jang ampoenja tjeritera: Setelah itoe maka poeteri Baderoelboedoerpon bertjeriteralah, menjeriteraken sekalijan hal itoe , dari awalnja hingga achirnja. Apabila soedali bertjeritera itoe, maka sabda poeteri Baderoelboedoer poela: „.la, iboekoe, anakmoe jang doerhaka ini ampoen poela, dan lagi, djikalau ada karoenija, hendak-lah iboekoe memohonken ampoen djoega keba-wah doeli ajahanda, djikalau didengar oloh sjah alam hal ah wal itoe, anakmoe ini harap-kenlah akan mendjoendjoeng karoenija doeli ajahanda djoega.quot;

Sjahadan serta didengar oleh permeisoeri akan t jeritera itoe, maka permeisoeri pon meng-gelengken kapala, karana koerang pertjaja; maka kata permeisoeri: „Hai, anakkoe jang sangat koekasehi, bajik benar engkau tijada tjeriteraken sekalijan hal itoe kepada ajahandamoe. Maka djanganlah engkau tjeriteraken kepada seorang djoewapon , karana anakkoe boleh disangkaken oranggila; moedah-moedahandidjaohken Allah.quot; Maka kata poeteri Baderoelboedoer poela: „Ja, iboekoe, ampoen beriboe-riboe ampoen, sekalijan hal jang talah anakmoe tjeriteraken itoe , tijada lajin , melajinken jang sesoenggohnja djoega, karana anakmoe mendapatkennja dengan diri sendiri, serte pada masa ini anakmoe lagi menderita sakitnja djoega. Djikalau iboekoe masih koerang pertjaja akan anakmoe ini, sigeralah iboekoe tanjaken kepada hambanja, kakenda.quot;

Maka kata permeisoeri. „Nanti koepergi mendapatkennja. Meskipon koedengar daripa-nja sebagai jang telah anakkoe kataken itoe, tijadalah akan koepertjaja djoega. Bangoenlah anakkoe, djangan engkau ingat lagi akan hal jang tijada boleh dipertjaja orang itoe, djika tijada, nistjaja tawarlah sekalijan kesoekaan hati orang didalam astana ini dan sekalijan orang banjak isi negeri ini, jang bermajin-majin bersoekaiin hati menjempornaken alamat tjinta kasehn ja dan hormatnja kepada doeli ajahandamoe dan kepada kita sekalijan ini. Dengar-kenlah olehmoe sekalijan boenji-boenjian beserta dengan permajinan berdjenis- djenisitoe.quot; Setelah itoe maka permeisoeri memangil pcram-poewan-perampoewan dajang poeteri Baderoelboedoer , dititalikennja mendjaga poeteri itoe. Maka permeisoeri pon pergi kepada baginda, maka dikatakennjalah, bahwa anakdanja lakoenja selakoe orang jang telah melihat apa-apa jang tijada boleh dipertjaja orang, maka kata permeisoeri. „Itoepon tijada mengapa.quot; Kemoe-dijan daripada itoe maka permeisoeri pon bertitah memanggilken menantoenja, maka serta menga-daplah menantoenja itoe , maka permeisoeri pon bertanja-tanjalah , menanjaken sekalijan hal jang telah didengar oloh permeisoeri, akan tetapi dari tentang hal itoe menantoenja itoe tijada


-ocr page 29-

— 17 —

hendak mengataken barang soewatoe djoewa-pon, berlakoe selakoe orang tijada tahoe soewatoe apa dari tentang hal itoe. Maka kata permeisoeri: „Soenggohlah seperti katakoe itoe, sekalijau jang ditjeriteraken anakda itoe tijada-lah benar.quot;

Maka didalam astana itoe terlaloe remainja dengan sekalijan perniajinan, dan boenji-boenji-an, akan tetapi soewatoepon tijada boleh me-ngiboerken hati poeteri Baderoelboedoer, karana raasih djoega teringat akan hal jang adjaib itoe, tijada lajin jang difikirkennja, hanjalah hal itoe djoega. Maka soewami poeteri Baderoelboedoer itoe demikijan djoega halnja; doedoek bangoen tijada lajin jang difikirkennja, malajinken hal itoe djoega, akan tetapi masjoel-nja tijada diberinja lihat akan orang, hanjalah dilindoengkennja seboleh-bolehnja, karana penga-i-apannja tinggi, takoet ketjiwa kalau-kalau tertjerai dengan isterinja. Makasoewami poeteri Baderoelboedoer itoepon berlakoelah selakoe soewami jang semporna soekatjitanja. Maka barang sijapa jang melihatnja, tijadalah me-njangkaken lajin, hanjalah salamat sempor-nalah soewami ito*1 adanja.

Sjahadan sakalijan hal jang terdjadi didalam astana itoe diketahoei oleh Aladdin djoega, soewatoepon tijada jang tijada dapat diketahoeinja, serta pada perasaannja, dapat tijada , laki isteri itoe akan berdjoempalah poela seorang dengan seorang pada malam jang akan datang itoe.

Maka oleh karana itoelah maka serta hari malam , disoerohnja poela djin itoe pergi masoek keastana, mengambilken kedoewa laki isteri itoe dan menbawakennja kepadanja. Maka parental) Aladdin itoepon didjalankennjalah seperti jang telah soedah. Maka poeteri Baderoelboedoer bermalamlah diroemah Aladdin, maka soewaminja itoe dibawalah oleh djin itoe ketem-pat jang dahoeloe djoega. Maka dengan paren-tab Aladdin, pada keësokan harinja djin itoe membawa kedoewa laki isteri itoe poelang keastana poela.

Sjahadan maka pada pagi hari radjapon datang mendapati anaknja, hendak menanjaken chabar. Maka dilihatnjalah anakda roepanja seroepa kalamarinnja djoega. Maka morkalah baginda dengan morka jang terlaloe sangatnja) serta mengoenoes pedangnja, maka titah baginda : „ Hai anakkoe, apatah moelanja, maka lakoemoe selakoe ini, katakenlah, koedengar; djikalau engkau berbisoe seperti kalamarin, koepanggal lehermoe.quot;

Serta didengar oleh poeteri Baderoelboedoer kata ajahandanja itoe, maka poeteri itoepon sangat terkedjoet, maka menangislah poeteri itoe serta ajermatanja berlinang-linang dipipi-nja, maka datanglah ija meniharap soedjoed pada kaki ajahandanja, maka sembahnja: „Toe-wankoe sjah alam, patik memohon ampoem beriboe-riboe ampoen kebawah doeli, patik harapken akan karoenija doeli toewankoe djika


-ocr page 30-

— 18 —

patik persembahken sakalijaii hal ahwal patik dengan sesoenggoh-sesoenggohuja.quot; Apabila tli-«lengar olch baginda seinbah anakda jang riemi-kijan itoc , maka lemahlah hati baginda sedikit, rnaka oleh anakda diperscmbahkennjalalisekalijan bal itoe, dari moelanja hingga pengabisannja, vnaka sembah anakda poela: ,,Djika dooli jang dipertoewan koerang pertjaja akan sembah patik itoe, dooli toewankoe tanjakenlah kepada patiktoe, kakenda.quot;

Sjahadan maka bagindapon bonlooka tjitalah mendengarken bal jang demikijan itoe, maka ti-tab baginda: „Hai, anakkoe jang koekasehi, me-ngapakah tijadaengkan kataken sekalijan bal itoe koetika koetanjaken pada moela-moela itoo? dji-ka kalamarin ongkan katakan, kalamavin djoe-galah koeichtijaikcn akan melaloeken sekalijan penggoda itoo. Adapon ongkan ini koenikah-ken tijada dengan maksoed aj)a melajin salamat sempovnamoe djoegalah. Maka djanganlab engkan fikirken lagi sekalijan hal jang doerhaka jang ongkan tjeritcrakcn tadi itoe. Xanti akoc titabken orang akan berdjaga, sopaja djangan engkan didatangi ba rang soewatoe bahaja poela; tbabibpon akan koctitahken datang kemari, j boleh engkan berobat.quot; Sekoetika lagi maka datanglah thabib itoe mengadap poeteri Bado-roelboedoer, laloe dipereksanjalah apa penjakit poeteri itoe, akan tetapi soewatoopon tijada penjakitnja.

Kemoedijan daripada itoe maka baginda ber-titah memanö'a'ilken firdana mcnteri. Maka

O ri

firdana menteripon datang mengadap baginda. Maka titah radja: „Hai, firdana menteri, soedahkah firdana menteri bertomoe dengan anaknja ? apakab bitjaranja?quot; Maka sembah firdana menteri. „Tiarap diampoen, doeli toewankoe sjah alam , belon [)atik bertemoe dengan patikkoe, makan ampoen.quot; Maka ditjeritera-kenlah oleh baginda sekalijan bal itoe. Satelah sampai keachii'iija menjeriteraken hal itoe , maka titah baginda: „Bahwa akan hal itoe pada perasaiin kita benarlah; maka pergilah firdana menteri kepada anak firdana menteri, akan menanjaken kepadanja djoega , benarkah atawa tijadakah hal itoe.quot;

tl

Setelah itoe maka firdana meteripon berda-tang sembablah boMnohon, laloe pergi men-dapatkenlah anaknja itoe. Maka berkata-k®v firdana menteri dengan anaknja itoe. Maka pada aehirnja, anak firdana menteri itoe berkata demikijan: „Bahwa sesoenggohnjalah kata a-nakda itoe. Adapon patik ini terlaloe amat sangsaranja didalam doewa malam jang telah laloe itoe. Patik tijada merasa barang soewatoe, tiba-tiba patik ada didalam seboewab bilik jang terlampau sempitnja, hingga tijada tempat barang sedikit bagi tidoor, maka patik berma-lam didalam belik itoepon dengan berdiri saha-djalah, dan lagi dengan tijada berpakaijan bagai jang patoet. Patik memohon ampoen beriboe-riboe ampoen serta mendjoendjoeng ka-roenija doeli jang dipertoewan sepenob-penobnja


-ocr page 31-

(liatas mertjoe batoe kapala patik, tijada ter-liingga patik membalasnja, akan totapi, diboe-wang djaoli, digantoeng tinggi, djika doniikjjan ini tijada sanggoeplah patik beristeri dongan poeteri Baderoelboodoer. Maka oleb karana. itoc maka patik bermohon, polumkonlab kobawali dooli jang diportoewan karoenija dan idziu sopaja patik ditjemiken dengan poeteri Haderoelboe-doer.quot;

llata maka firdana menteri itoepou terlaloe amat soekar fikirannja, karana hilang ])enga-rapannja akan melihat anaknja mondjadi mo-nantoe radja. Kenioedijan maka pergilah firdana mentei'i itoe mengadap radja, maka dipersem-bahkennjalali pohon anaknja itoe. Serta di-dengarlah oleh baginda sembah itoc, maka bagindapon berdijam sekoetika, memasjawarat-kon hal itoo dengan dirinja sendiri. Be tel ah soedah maka bagindapon bertitali, menitahken memberhentikensekalijan permajinan dan boenji-boonjian didalam astana dan didalam negerin ja. Maka sekalijan orang didalam neger! itoepon t(U'laloftlali heirannja mendengar titali radja itoe, maka seorang bertanja dengan seorang, mena-njaken sababnja, akan tetapi seorangpon tijada jang mengetahoei sabab itoe, hanjalali jang diketahoei orang, ja-itoe firdana menteri telah keloewar dari dalam astana dengan anaknja, dongan tijada berseri moekanja, seroepa orang sakit liati. Maka Aladdin hanja jiing mengetahoei sabab itoe, maka bei'soeka tjitalah ija didalam hatinja, serta dipoedjinja pelita jang memberinja pertoeloengan didalam kesoosaban-nja itoe. Hata serta didengarlah oleh Aladdin, bahwa anak firdana menteri itoe telah mening-galken astana dan telah ditjemiken dengan poeteri Baderoelboedoer, maka Aladdinpon tijadalah menggasak-gasak pelita itoe lagi, karana pad a koetika itoe belomlah ada pertoeloengan lagi jang hendak dipintanja. Dalam pada itoe, jang adjaib pada Aladdin, ja-itoe bahwa radja dengan firdana menteri itoe tijada terkenang sekidi-kali akan Aladdin.

Hata maka Aladdin bernantilah hinggadatang kepada achir tiga boelan jang diperdjandjiken oleh radja akan menberi kepoetoesan dari ten-tang polion Aladdin itoe. Apabila laloelah waktoe itoe, maka disoerohnjalah iboenja pergi tnenga-dap radja poela , memohonken kepoetoesan itoe. Maka pergilali iboe Aladdin itoe masoek kada-lam astana; serta sampailah kehadapan baginda, maka iboe Aladdin itoepon soedjoedlah pada kaki baginda serta dengan sembahnja. Setelah dilihatlah oleh baginda akan iboe Aladdin itoe, maka dikenalinjalah oleh baginda laloe terke-nanglah baginda akan perdjandjian itoe. Maka pada koetika itoe firdana menteri tengali mem-bitjamken soewatoe bitjara dengan baginda. Maka tijada ditoenggoe lagi oleh baginda hingga soedah firdana menteri itoe bitjara, maka titah baginda : „Firdana menteri, perampoewan jan»' dahoeloe memberi kita pemberian jang tijada ber-hingga itoe, datang poela, ini apa dija.quot; Maka titah baginda poela : „Hai, ))erainpoewan, apa-


-ocr page 32-

— 18 —

patik persembahken sakalijan hal ahwal patik dengan sesoenggoh-sesoeuggohuja.quot; Apabila di-dengar oleli baginda sembah anakda jang detni-kijan itoe , maka lemahlah hati baginda sedikit, maka oleh anakda dipersembahkennjalahsekalijan hal itoe, dari moelanja hingga pengabisannja, maka sembah anakda poela: ,,Djika doeli jang dipertoewan koerang pertjaja akan sembah patik itoe, doeli toewankoe tanjakonlah kepada patiktoe, kakenda.quot;

Sjahadan maka bagindapon bcrdooka tjitalah mendengarken hal jang demikijan itoo, maka ti-tah baginda.: „ Hai, anakkoe jang koekasehi, ine-ngapakah tijadaengkan kataken sekalijan hal itoe koetika koetanjaken pada moela-moela itoo? dji-ka kalamarin engkan katakan , kalamarin djoe-galab koeichtijarken akan melaloeken sekalijan penggoda itoe. Adapon engkau ini koenikah-ken tijada dengan maksoed apa molajin salamat sempornamoe djoegalah. Maka djanganlah engkau fikirken lagi sekalijan hal jang doorhaka jang engkan tjeriteraken tadi itoe. Xanti akoe titahken orang akan berdjaga, sopaja djangan engkau didatangi barang soewatoe bahaja poela; thabibpon akan koetitahken datang kemari, boleh engkau berobat.quot; Sekoetika lagi maka datanglah thabib itoe mengadap poeteri Bade-roelboedoer, laloe dipereksanjalah apa penjakit poeteri itoe, akan tetapi soewatoe pon tijada penjakitnja.

Kemoedijan dari pada itoe maka baginda ber-titah memanggilken firdana menteri. Maka firdana menteri pon data ng mengadap baginda. Maka titah radja: „ Hai, firdana menteri, soedahkah firdana menteri bertemoe dengan anaknja ? apakah bitjaranja?quot; Maka sembah firdana menteri. „Tiarap diampoen, doeli toewankoe sjah alam , belon patik bertemoe dengan patikkoe, makan ampoen.quot; Maka ditjeritera-kenlah oleh baginda sekalijan hal itoe. Satelah sampai keaehirnja menjeriteraken hal itoe , maka titah baginda: „Bahwa akan hal itoe pada perasaan kita benarlah; maka pergilah firdana menteri kepada anak firdana menteri, akan menanjaken kepadanja djoega , benarkah atawa tijadakah hal itoo.quot;

tl

Setelah itoo maka firdana meteripon berda-taug sembahlah bermohon, laloe pergi uien-dapatkenlah anaknja itoe. Maka berkata-kata firdana menteri dengan anaknja itoe. Maka pada achirnja, anak firdana menteri itoe berkata demikijan: „Bahwa sesoonggohnjalah kata a-nakda itoe. Adapon patik ini terlaloe amat sangsaranja didalam doewa mala ra jang telah laloe itoe. Patik tijada merasa barang soewatoe, tiba-tiba patik ada didalam seboewah bilik jang terlampau sempitnja, hingga tijada ternpat barang sedikit bagi tidoer, maka patik berma-lam didalam belik itoepon dengan bordiri saha-d jalah, dan lagi dengan tijada berpakaijan bagai jang patoet. Patik memohon ampoen beriboe-riboe ampoen serta mendjoendjoeng ka-. roenija doeli jang dipertoewan sepenoh-penohnja


-ocr page 33-

(liatas m'ertjoe ba toe kapala patik, tij ad a tor- : hingga patik membalasnja, akan totapi, diboe-wang djaoh, digantoeng tinggi, djika demikijan ini tijada sanggooplali patik bcristeri dengan poetori Badoroelboedoor. Maka oleli k.araua itoo maka patik bermohon, pohonkenlah kebawah dooli jang dipertoewan karoenija dan idziu sopaja patik ditjeraikeu dongan poetori Badoroelboe-doer.quot;

Hata maka firdaua menteri itoepon terlaloe amat soekar fikiranuja, karana hilang penga-rapannja akan melihat anaknja mondjadi mo-nantoe radja. Kemoedijan maka pergilah firdana mentoi'i itoo mongadap radja, maka dipersem-bahkennjalah pohon anaknja itoo. Sorta di-dengarlab oleh baginda sembah itoc, maka bagindapon berdijam sokoetika, momasjawarat-kon hal itoe dengan dirinja sendiri. Sotelah soedali maka bagindapon bertitah, menitahkon memborhentiken sekalijan pormajinan dan boonji-boonjian didalam astana dan didalam nogerinja. Maka sekalijan orang didalam negeri itoepon torlaloelab beirannja mendengar titali radja itoo, maka seorang bertanja dengan seorang, mena-njaken sababnja, akan tetapi seorangpon tijada jang mengotahoei sabab itoe, banjalah jang dikotahoei orang, ja-itoe firdana menteri telaii keloewar dari dalam astana dengan anaknja, dengan tijada berseri moekanja, seroepa orang Hak it hati. Maka Aladdin hanja jang mengotahoei sabah itoo, maka bersoeka tjitalah ija didalam hatinja, serta dipoedjiiija pelita jang

memberinja pertoeloengan didalam kesoesahan-nja itoo. Hata serta didengarlah oleh Aladdin, bahwa anak firdana menteri itoe telah mening-galken astana dan tolali ditjeraiken dengan poete-ri Badoroelboedoor, maka Aladdinpon tijadalah monggasak-gasak pelita itoo lagi, karana pada koetika itoe belomlah ada pertoeloengan lagi jang hendak dipintanja. Dalam pada itoo, jang adjaib pada Aladdin, ja-itoe bahwa radja dengan firdana menteri itoo tijada terkenang sekali-kali akan Aladdin.

Hata maka Aladdin bornantilah hingga datang kepada achir tiga boelan jang dipordjandjiken oleh radja akan menberi kopootoesan dari ten-tangpohon Aladdin itoo. Apabila laloelah waktoe itoe, maka disoorohnjalah iboonja pergi mongadap radja poela , memohonkon kepoetoesan itoo. Maka pergilah iboo Aladdin itoo masoek kada-iam astana; serta sampailah kohadapan baginda, maka iboo Aladdin itoepon soedjoedlah pada kaki baginda sorta dengan sembahnja. Sotelah dilihatlah oleh baginda akan iboo Aladdin itoo, maka dikenalinjalah oleh baginda laloe terke-nanglah baginda akan perdjandjian itoe. Maka pada koetika itoe firdana menteri tongah mem-bitjaraken soewatoo bitjara dengan baginda. Maka tijada ditoenggoe lagi oleli baginda hingga soedali firdana menteri itoe bitjara, maka titali baginda: „Firdana menteri, perampoewan jaii^ dahoeloo memberi kita pemberian jang tijada ber-hingga itoe, datang poela, ini apadija.quot; Maka titah baginda poola : „Hai, perampoewan, apa-


-ocr page 34-

— 20 —

tah kehendakmoe, maka engkau datang kemariquot;. Maka iboo Aladdinpon berdatanglah sembah: „Toe wan koe sjah alam jang malia moelija, djika ada ampoen dan karoenija doeli toewankoe, patik meniohon idzin akan mempersembahken pohon patjal toewankoe anak patik itoe poela. Adapou pohon itoe dahoeloe telah patik per-sernbahken kebawah doeli, toewankoe, akan tetapi dari tentang kepoetoesannja doeli toewankoe titahken patik akan bernanti tiga boelan. Maka tiga boelan itoe telah laloelah. Maka oleh karana itoelah patik jang amat doerhaka ini, datang mengadap doeli toewankoe, moedah-moedahan ada karoenija sjah alam akan me-moetoesken perdjandjian itoe, harap diampoen.quot;

Maka kata jang ampoenja tjeritera : Setelah didengar oleh baginda sembah itoe, maka baginda-pon tijada tahoe apakah hendak dititahkennja, karana tijada sekali-kali disangkaken oleh baginda, perampoewan itoe akan datang mendawaken hal itoe. Dan lagi pada fikirbaginda, perampoewan itoe anaknja boekan djodo anak radja, seorang orang jang tijada beratsal dan tijada terna-ma adanja. Maka dalam pada itoe bermasjawarat lah baginda dengan firdana menteri itoe. Maka sembah firdana menteri. „Doeli toewankoe, pada bitjara patik jang amat bodoh ini, ada soewatoe akal akan menipoe orang jang doerhaka itoe, ja-itoe doeli toewankoe pintaken maskawin jang tijada boleh dibajarkennja, mes-ki bagaimana kajanja djoewa sekalipon.quot; Maka bitjara firdana menteri itoepon dikaboelkenlah oleh baginda, maka titah baginda: „Hai, perampoewan, adapon barang perdjandjian radja tijada boleh dimoengkirken, maka oleh karana itoelah hendak kita sampaiken djoega perdjandjian kita itoe. Akan tetapi anakda tijada boleh kita nikahken djika be-lom selesai bitjara maskawinnja. Adapon maskawin itoe kita pintaken pahar emas jang besar, empat poeloh boewah sekalijannja berisi ratna moetoe manikam jang endab-endah, seperti jang telah engkau beriken itoe, dan dibawaken kemari oleh empat poeloh orang abdi, orang koelit hitam, dan diïringken oleh empat poeloh orang abdi, orang koelit poeteh koening, sekalijannja jang bajik paras moekanja, serta jang bajik djoega sikap toebohnja, lagi moeda berlaka, lagi berpakai pakajan jang endah-endah. Djika dapat anakmoe membenar-ken permintaan kita itoe, maka ijalah jang akan kita nikahken dengan anakda poeteri Baderoelboedoer. Sampaikenlah, hai parampoe-wan, permintaan kita itoe kepada anakmoequot;. Setelah didengar oleh iboe Aladdin titah baginda jang demikijan itoe, maka ijapon soe-djoedlah poela pada kaki baginda laloebermohon. Maka poelanglah iboe Aladdin itoe, maka di-dalam hatinja: „Amboei! maskawin jang di-pintaken doeli toewankoe itoe, boekan boewatan! Darimanakah akan diperoleh anakkoe harta jang demikijan banjakn ja, dengan abdi berkijan-kijan itoe?quot; Serta sampailah keroemahnja maka di-katakennjalah kepada anaknja permintaan radja itoe. Apabila didengar oleh Aladdin kata iboe-


-ocr page 35-
-ocr page 36-
-ocr page 37-

— 21 —

nja itoe maka sahoetnja: „Permintaan doeli toewankoe itoe tijadalah seberapa, djanganlah iboekoe chawatir, lebeh dari itoe boleh sahaja adaken.quot; Maka sekoetika lag-i Aladdinpon raengambil pelita jang adjaib itoe, maka diga-saknja pelita itoe. Maka datanglah soewatoe djin beroepa orang, akan tetapi bersajap, dan memegang perisai seboewah dan pedang sebi-lah. Maka oleh Aladdin dikatakennjalah ke-hendaknja kepada djin itoe. Maka kata djin itoe: „ Mana-mana parentah hambadjoendjoeng.quot; Setelah itoe maka pergilah djin itoe mengam-bilken sekalijan jang dipinta radja itoe.

Hata sekoetika lagi maka djin itoepon datanglah poela membawa. sekalijan harta itoe, didjoendjoeng oleh empat poeloh orang abdi bangsa orang koelit hi tam, serta diïringken oleh abdi bangsa orang koelit poeteh koening, demikijan djoega banjaknja. Maka roemah Aladdin terasak-asaklah dimoewatken sekalijan itoe. Setelah diserahkennja sekalijan itoe kepada Aladdin, maka djin itoepon mengilang poela.

Kemoedijan daripada itoe, maka Aladdin berseroe-seroe, momanggil iboenja, maka serta datanglah iboenja itoe maka katanja: „ïïai, iboekoe, djanganlah takoet iboe melihat sekalijan ini, karana pada masa ini tijadalah kita sempat akan bertakoet-takoetan dan beradjaib-adjaiban; inilah sedija soedah permintaan doeli toewankoe itoe bagi maskawin, sekalijannja tjoekoep, tijada koerang barang soewatoe djoewapon.quot;

Maka sigralah iboekoe, apalah kiranja, masoek keastana akan mempersembahken sekalijan ini kebawah doeli toewankoe atas pehak jang terten-toe. Djanganlah kita bernanti barang sekedjap djoewapon, sopaja diketahoei oleh jang dipertoe-wan, bahwa kehendak anak iboekoe ini, ja-itoe hendak memperoleh poeteri Baderoelboedoer de-ngan sigera.quot; Maka berdjalanlah iboe Aladdin itoe mengiringi abdi-abdi jang mendjoendjoeng sekalijan harta itoe pergi keastana. Maka serta abdi-abdi itoe keioewar diri dalam roemah Aladdin , dan dilihatnja oleh orang banjak, maka orang banjak itoepon masing-masing tertjengang daripada heirannja, belom pernah melihat jang demikijan endah-endahnja. Maka abdi-abdi itoe masing-masing pakajannja tijada berhingga en-dah-endahnja, bertaboer moetoe ratna manikam, maka sepersalin pakajan itoe sedjoeta harganja. Sekoetika lagi maka angkatan itoepon datanglah kegerbang astana itoe, maka sekalijan ba-doewanda bordiri berbaris pada kedoewa pehak gerbang itoe. Maka sekalijan badoewanda itoepon masing-masing menijarap hendak bersoedjod pada kaki abdi-abdi itoe, disangkakennja radjaradja marika itoe. Maka kata abdi-abdi itoe; „Toewan-toewan bamba, djanganlah demikijan, karana hamba sekalijan ini boekannja radja, hanjalah abdi orang.quot; Kemoedijan daripada itoe maka angkatan itoepon datang kepada hakman astana itoe. Maka pada masa itoe radja


-ocr page 38-

— 22 —

semajam diatas tachtanja tengah berhimpoen (Ionian montori hooloebalang'. Maka rlibawaken oi'anglali ang'katan itoe kohadapan radja, maka sokalijau jang didalam astana itoepon, sohingga radja itoe djoewapon, seolah-olah poedarlali roe-panja oleli karana tjahaja ratna moetoe manikam jiiii^' tertaboer kepada pakajan abdi-abdi dan tjahaja sokalijan jang didjoeudjoengiija itoe. Apabila sampailab kebadapan tacbta radja, maka angka-tan itoepon berbahagi doewalab, laloe berbaris pada kedoewa pehak tacbta itoe, serta diletak-konnja pahar-pabar emas berisi moetoe ratna manikam itoe kepada permedani diliadapan radja; komoodijan maka sekalijan abdi itoepon meniba-rap serta dengan sembabnja.

Sjaiiadan maka iboe Aladdin berdatang sem-baklab : „Ja, toewankoe sjab alam , adapon patik datang kebadapan doeli toewankoe ini, mempersembabken persembahan patjal toewankoe, anak patik jang amat bina itoe, jang bernama Aladdin; djikalau ada kaseli doeli toewankoe monganoegrahainja koeroenija, maka dibarapken-nja akan (literimalab persembaban patjal toewankoe itoe. Adapon persembaban ini terlaloe amat binanja bagi anakda poeteri Baderoelboedoer, akan totapi sekalijannja tjoekoep bagai jang diti-tabken doeli toewankoe itoe djoega.quot; A pabila dili-liatlah oleb baginda sekalijan persembaban itoe, maka bagindapon tertjenganglab, daripada beiran-nja, maka titab baginda kepada firdana menteri itoe: „Hai, firdana menteri, apa bitjara seka-rang? Persembaban ini patoetkab atawa tijadakab bagi anakda poeteri Baderoelboedoer?quot; Maka sembab firdana menteri: „Doeli toewankoe sjab alam, pada perasaan patik, patoetlab, tijadalab berganda persembaban ini didalam doenja, mela-jinken anakda poeteri Baderoelboedoer sabadja-lab jang boleb mendjadi gandanja.quot;

Adapon firdana menteri itoe soenggobpon berkata demikijan, batinja terlaloe amat deng-kinja, karana tijada dapat tijada si-Aladdin itoepon akan (literimalab oleb baginda bakal soewami anakda poeteri Baderoelboedoer.

Kemoedijan daripada itoe, bagindapon tijada berfikir lagi, atawa bertanja , menanjaken asal oesoel Aladdin itoe; banja dalam bati baginda, barang sijapa dapat mengadaken barta jang demikijan roepanja, djika ada tjelanja, djika bagaimana djoewa sekalipon, tijadalab koerang akal akan menjempornakennja dengan keka-jaannja. Maka kata baginda kepada iboe Aladdin itoe: „Hai, bamba Allab, katakenlab kepada anakmoe, kita terimalab persembabannja ini, dan lagi sigeralab ija kemari, sopaja sige-ralab semporna bitjara kita ini.quot; Seteiab soedab iboe Aladdin itoe menjembab dan bermobon, maka bagindapon menitab membawaken sekalijan barta itoe masoek kedalam bilik poeteri Baderoelboedoer, sopaja dilibatnja, serta abdi delapanpoelob orang itoe dibarisken orang di-loewar, sopaja dilibatnja djoega dari dalam oleb jioeteri itoe.


-ocr page 39-

] Tata iboe Aladdinpon sampailah keroemah-nja, niaka dikatakennjalah titah bagiuda itoe. Apabila didongar oleh Aladdin chabar itoo, niaka soeka tjitanja tijada berhingga lagi, rnaka masoeklab ija kedalern beliknja mengambil poli-ta itoe, laloe digasaknja. Maka djiu itoe-pon menampakken dirinjalah, laloe bertanja kepada Aladdin, rnenanjakon apakah kehendak-nja? Maka kata Aladdin: „ Akoo hondak man-di, raandikenlah dakoe; kemoedijan engkau ambilken dakoe sepersalin pakaijan Jang lebeb endah daripada pakaijan radja jang terlebeh kaja didalam doenja ini.quot; Maka pekere-djailn itoepon dikeredjakenlah oleb djin itoe de-ngan sigera. A kan mengeredjaken perkeredjaan itoe, maka djin itoe mengilangken dirinja be-serta dengan Aladdin. Maka Aladdin tijada taboo dan tijada merasa kemana ija dibawaken djin itoe, melajinken taboe-taboe socdab selesailab daripada mand i dan berpakai itoe. Maka Aladdin terlaloe amat adjaib melibatken dirinja sendiri berpakaiken pakaijan jang tijada berbingga en-dab-endabnja, bertaboer ratna moetoe manikam jang gibing goemilang tjabajanja. Maka kata Aladdin poela.quot; Hai, djin, tjabarikenlab koeda seeker akan kenajikankoe, jang lebeb bagoes daripada koeda radja negeri ini jang terlebeb bagoes, dengan pelananja dan kekangnja dan lajin-lajinnja jang sekalijannja berbarga sedjoeta.

Dan lagi bawaken kemari djoega abdi doewa poelob orang, sekalijannja berpakaiken pakaijan jang endab-endab terpadan dengan pakaijankoe, akan mengiringken dakoo pada kedoewa po-bakkoe; dan lagi doewa poelob orang, de-mikijan djoega pakaijannja, akan berdjalan dibadapankoe berbaris doewa; lagi sabaja pe-rampoewan enam orang akan memelibaraken iboekoe, jang sekoerang-koerangnja berpakaiken pakaijan bagai pakaijan dajang-dajang poeteri Baderoe'lboedoer; dan lagi akoe minta sepoelob pondi oewang emas, satoe-satoe berisi seriboe boetir. Didengar oleh djin itoe perkataan demikijan, maka mengilanglab ija, maka dengan sekoetika datanglab poela djin itoe mem-bawa sekalijan jang dipinta oleb Aladdin itoe.

Hata Aladdin mengambil empat pondi oewang emas itoe diberikennja kepada iboenja, jang enam pondi itoe diberikennja kepada abdi abdinja akan dibamboer-bamboerkennja kepada orang banjak didjalan.

Kemoedijan daripada itoe maka Aladdinpon berkendaraken koedalab laloe pergi dengen sekalijan bamba sabajanja itoe keastana radja. Maka didjalan-djalan orangpon bekeroemoen seperti seraoet, maka melibat Aladdin dengan irringan-nja jang berpakai pakaijan jang endab-endab itoe maka orang banjakpon bersoerak-soeraklab maka ramainja tijada terbingga, istimewa poela koetika dihamboer-bamboernja oewang emas itoe kepada orang banjak. Maka dalem antara orang ber-soorak-soerak dan bereboet mereboetken oewang emas jang dibamboer-bamboerken itoe, maka ada djoega orang jang memoedji-moedji Aladdin, memoedjiken moerabnja. Maka Aladdin tijada di-


-ocr page 40-

koneli oleh seorang djoewapon, sabab paras moekanja telali beroboh, terlaloe amat bajiknja. Maka sekalijan boenga-boeuga seolah-olah poe-darlah warnanja olehkarana warna moeka Aladdin itoo. Sekoetika lagi maka datanglah Aladdin dengan iringannja sekalijan keastana itoc, laloe disamboetlah Aladdin oleh baginda, serta memberi hormat dengan sepertinja, dibawa najik, lagi didoedoekkennja disisinja pada soewatoe koersi emasjangbertatahken ratna moetoe manikam. Kemoedijan maka Aladdinpon dinikahken oranglah dengan poeteri Baderoe-'Iboodoer. Satelah selesailah daripada nikah itoe maka radjapon bertanja kepada Aladdin, ine-nanjaken, apakah nijatnja, hendak dijam diasta-na radjakah atawa ditempat jang lajinkah. Maka Aladdin berdatang sembahlah, memohon idzin akan dijam diastana baginda dahoeloe, karana ija hendak merabangoenken seboewah maligai akan tempat dijamnja berdoewa laki isteri. Maka pe-keredjaan itoe hendaklah disoerohnja keredjaken dengan sigera. Maka titah baginda. „Hai, anakkoe, adapon akoe ini ingin amat hendak dijam berdekatan dengan anak-anakkoe; akan meligai itoo djanganlah djaoh dari sini tempat-nja, djika boleh soerohlah bagoenken dibadapan astanakoo ini.quot;

Didengar titah baginda demikijan itoe, maka sembah Aladdin: „Mana-mana titah doeli sjah Alam patik djoendjoeng.quot;

Kemoedijan daripada itoe maka Aladdin me-manggil djin itoe poela, maka serta datang djin itoe, makakata Aladdin:quot; Haidjin, adapon sekalijan permintaankoe hingga masa ini engkau ada-ken dengen sigera dan dengen tijada koerang ba-rang soewatoe djoewapon; maka dari tentang itoo senanglah hatikoe karana dikau; akan tetapi sekarang akoe hendak menjoeroh akan memba-ngoenken seboewah maligai dengan langkapnja, jang tijada samanja didalam doenja ini. Adapon maligai itoo akan diperboewatken daripada porak danemas, bertatahken ratna moetoe manikam, sekalijannja dengan atoeran jang bajik, sopaja tijada dapat ditjelai orang soewatoe djoewapon; dan lagi kauperboewatken djoega seboewah per-bandaharan berisi oewang omas dan oewang perak; dan lagi koeda dengan tempatnja, lagi bamba sahaja, laki-laki porampoewan, sekalijannja tjoekop dan dengan sepertinja. Hendaklah engkau memboewatken dan mengadaken sekalijan itoe dengan sigera.quot; Didengar oleh djin kata Aladdin jang demikijan itoe, maka sahoet djin: „ Mana-mana parentah toewan hambahain-ba djoendjoeng.quot; Maka kata Aladdin: „Bajiklah, pergilah engkau sekarang.quot; Maka mengilang-lah djin itoe, maka haripon marrib. Maka pada keesokan harinja, pada pagi-pagi hari, maka Aladdin bangoen; maka datanglah poela djin itoe kepadanja, maka kata djin itoe: „Toewan bamba, bamba disoerob menbangoenken maligai itoe, soedalah hamba perboewatken dengan selangkapnja, bajiklah toewan hamba pergi me-lihatnja.quot; Apabila dilihat oleh Aladdin akan maligai itoe, maka heiranlah ija, oleh karana endab-endahnja, dan sekalijannja seperti kehen-


-ocr page 41-

sopaja

-ocr page 42-
-ocr page 43-

— 25 —

(laknja, tijada koerang barang soewatoe djoewa-pon. Kemoerlijan maka oleh Aladdin disoerohnja djin itoe mengamparken permadani dari inaligai-njahingga keastana itoe. Setelah soedahlah seka-lijan itoe, maka haripon sijang, maka radja serta segala menteri, dan bentara dan lioeloeba-lang sekalijannjapon terlaloe amat adjaib meli-hatken maligai jang demikijan endahnja, diba-ngoenken hanja didalam semalam itoo. Maka sekalijan orang isi negoripon datanglah kema-ligai itoe berkoroemoen seperti semoet, terlaloe heiran marika itoe djoega melihatnja.

Sjahadan Aladdinpon berdatang sembahlah: „Ja, toewankoe sjah Alam, djikalau ada karoe-nija, patik memohon kebawab dooli, akan berdjalan-djalan melihat-lihat maligai itoe.quot; Maka titah baginda: „Bajiklah, marilah ki-ta berdjalan bersama-sama serta dengan sekalijan orang kaja-kaja djoega.quot; Setelah itoe maka bagindapon berangkatlah pergi kemaligai itoe diïringi oleh Aladdin dan orang kaja-kaja itoe. Apabila sampailah kemaligai itoe, maka bagindapon mengoetjap, oleh karana heiran mo-lihat sekalijan jang endah-endah itoe, dan orang kaja-kajapon adjaib djoega. Maka titah radja; „Hai sekalijan kamoe orang kaja, men-terikoe dan bentarakoe dan hoeloebalangkoe, katakenlah , adakah pernah kamoe melihat ba-rang jang adjaib seperti maligai ini?quot; Maka sembah marika itoe; „Harap diampoen, be-lom pernah ,■ doeli toewankoe, patik sekalijan melihat jang demikijan ini; pada bitjara patik , maligai ini dan sekalijan perlangkapnja tijadalah samanja didalam doenja.quot; Setelah so;-lesailah daripada berdjalan-djalan dan melihat-lihat itoe, maka bagindapon memelok dan men-tjijoem Aladdin, sabab soeka hati baginda. Soedah itoe maka bagindapon santaplah, serta sekalijan orang kaja-kaja itoe diperdjamoe oleh Aladdin dengan sepertinja. Maka boo-nji-boenjian dan permajin-majinanpon terlaloe amat ramainja.

Kemoedijan daripada itoe maka Aladdinpon pindah dengan isterinja dari astana kei .aligainja itoe. Maka Aladdin terlaloe dikasehi orang isi negeri itoe, oleh karana ija boediman, lagi dermawan, dan kaseh akan sekalijan orang, lagi adilnjapon terlaloe masjhor. Berapa la-manja dijam dimaligai itoe, maka pada soewatoe hari Aladdin pergi memboeroe, delapan hari lamanja.

Adapon orang toewa jang terseboet dahoe-loe itoe, telah mendapat ahabar, bahwa Aladdin jang disangkakennja mati itoe, ada dalam kemoelijaan, ternikah dengan anak radja jang masjhor; maka pada fikiran orang toewa itoe, tijada lajinlah, inelajinken dengan pelita jang di-kehendaknja itoe djoegalah, maka Aladdin mem-peroleh kemoelijaan itoe. Maka orang toewa itoepon panaslah hatinja, hendak mengambil hela. Maka berangkatlah orang toewa itoe dari negerinja, ja itoe negeri Afrikah. Berapa lamanja maka sampailah orang toewa itoe


-ocr page 44-

kenegeri tempat Aladdin doedoek itoe, ja-itoe koetika Aladdin berboeroe del a pan hari In-manja itoe. Apabila didongar oleh ovang toewa itoe chabar, bahwa Aladdin tengali berboeroe, maka dalam hatinja: „Inilah waktoe jang semporna akan memperoleb jarig koe-kehendak itoe.quot; Maka orang toewa itoe-pon pergilah membeli beberapa pelita jang babaroe, dimoewatkennja kedalam bakoel, la-loe pergilah ija membawa pelita-pelita itoe berdjalan-djalan didjalan raja, seraja berseroe-seroe, menjeroeken demikijan. „Sijapa ben-dak menoekarken pelita toewa dengan pelita babaroe?!quot; Maka orang banjakpon sekalijan-nja beiran mendengarken orang toewa itoe; dalam bati marika itoe, apakab maksoednja, maka pelita babaroe hendak ditoekarkennja dengan pelita toewa? Gila agaknja orang toewa ini!quot; Maka kanak-kanakpon berke-roemoen mengoelilingi orang toewa itoe , ter-tawa dan bersoerak-soerak. Akan tetapi soe-watoe djoewapon tijada difardloeli oleh orang toewa itoe, hanjalab berseroe-seroe djoega sepandjang djalan. „Sijapa hendak menoekarken pelita toewa dengan pelita babaroe?!quot; Berdjalan-djalan demikijan itoe, maka lama-kelamaan orang toewa itoepon sampailah kaha-dapan maligai Aladdin itoe.

Hata serta didengar oleh poeteri lioderoe-'Iboedoer kanak-kanak bergadoh didjalan itoe, maka disoerobnja seorang dajangnja pergi me-lihatken , apakab sababnja, maka kanak-kanak bergadoh itoe. Serta diketaboei oleh dajang itoe hal itoe, maka dipersembahkennjalab kepada poeteri Baderoe'lboedoer. Apabila didengar oleh poeteri Baderoe'lboedoer hal itoe, maka poeteri itoepon tertawalah, maka titab poeteri Baderoe'lboedoer: „Akoe ingin hendak mengetahoei, benarkab orang toewa itoe hendak menoekarken pelita toewa dengan pelita babaroe, atawa tijadakah? disitoe ada seboe-wah pelita toewa koelihat, tijada bergoena lagi roepanja; ambilkenlab pelita itoe, toe-karken dengan jang babaroe. Djikalan di-toekarnjalah, maka bamba Allah itoe tijada sempornalah fikirnja.quot;

Sjabadan dajang itoepon sigeralah mengam-bil pelita toewa itoe, laloe toeroen pergi men-dapatken orang toewa itoe. Maka kata dajang itoe: „Hai, mamak, ini pelita toewa ; toekarkenlah dengan jang babaroe.quot; Apabila dilihat oleh orang toewa itoe akan pelita itoe, maka dalam hatinja: „ Inilah pelita jang koeper-tjintaken.quot; Maka ditoekarkennjalah pelita itoe dengan pelita jang babaroe. Soedab itoe maka orang toewa itoepon berdjalanlah pergi keloewar negeri, laloe menoedjoe keseboewab hoetan jang amat lebatnja. Apabila sampailah kedalam boetan itoe, maka pelita itoepon digasaknja, maka datanglah soewatoe djin, bertanja kepada orang toewa itoe sebagai jang telab soedab bertanja kepada Aladdin djika djin itoe dipauggilnja. Maka saboet orang toewa itoe: „Hai, djin, bahwa maligai jang telab kauperboewatken


-ocr page 45-

— 27 —

akan tempat dij am Aladdin itoe, maka sekarang engkau angkatkenlali, bawaken dengan sekalijan orangnja dan dengan dakoe djoegakenegerikoe ditanah Afrikah.quot; Maka djin itoepon tijada bor-kata-kata lagi, hanja diangkatnjalah dengan kawan-kawannja maligai itoe dengan isinja sekalijannja, laloe dibawanja terbang beserta dengan orang toewa itoe kenegerinja. Maka dengan sekedjap sampailah kenegeri orat\g toewa itoo ditanah Afrikah.

Sjahadan pada keësokan harinja, pagi-pagi hari, maka baginda bangoen, laloe pergi se-perti adat baginda sehari-hari melihat maligai Aladdin. Apabila dilihat oleh baginda maligai itoe soedah lenjap, maka bagindapon ter-laloe amat adjaib. Maka setelah didengar cha-bar itoe oleh orang isi negeri, maka marika itoepon berkeroeraoenlah ditempat bekas tem-pat maligai itoe, masing-masing terheiran. Maka titah radja: „Ilai, firdana menterikoe, ke-manakah perginja maligai itoe, lenjap dengan sekedjap mata, dengan tijada bekasnja soe-watoe djoewapon, sorta bekas tempatnja roe-panja seroepa dahoeloe ])oela, koetika belom lt;li-pakai tempat membangoenken maligai itoe.quot; Maka sembah firdana menteri: „üoeli toewan-koe, itoelah perboewatan segala iblis. Adapon bitjara patik itoe, dahoeloe telah patik per-sembahken kebawah doeli sjah alam.quot; Maka bagindapon morkalah dengan morka jang amat sangatnja. Maka titah baginda: ,,Hai firdana menteri, soerohkenlah beberapa orang badoe-wanda mentjahari Aladdin doerhaka itoe dipemboeroean, dan menangkapnja bawa kc-mari, hendak koesoeroh boenohken. Wadjib atasnja hoekoem itoe.quot; Maka sembah firdana menteri: „Danlat toewankoe.quot; Setelah itoe maka oleh firdana menteri disoerohnjalah beberapa orang badoewanda mendjoendjoeng titah baginda itoe. Maka pergilah tiga poeloli orang badoewanda mentjahari Aladdin. Maka da-patlah laloe dibawanja kehadapan radja. Apabila sampailah kehadapan radja, maka titah baginda: „Wadjib sidoerhaka ini dikoedjoet; soerohkenlah koedjoet, hai firdana menteri!quot; Didengar oleh Aladdin titah baginda itoe, maka sembah Aladdin: „Ja, toewankoe sjah alam , apakah dosa patik, maka doeli toewankoe bei-titah demikijan?quot; Maka sabda radja: „Hai, badoewanda, bawaken sidoerhaka itoo kenmri.quot; Maka Aladdinpon dibawalah oleh badoewanda mengikoet baginda pergi kesoewatoe tempat. Setelah sampailah ketempat itoe, maka titah baginda: „Hai, anak doerhaka , maligai moe itoe dengan isterimoe kemanakah perginja? katakenlah, koedengar.quot; Apabila dilihat oleh Aladdin, maligainja itoe telali lenjap, maka ijapon menoendoekken kepalanja, tijada berkata sepatah djoewapon, oleh karana doeka tjitanja.

Sjahadan apabila- didengar oleh orang banjak titah radja akan mengoedjoetken Aladdin itoe, maka orang banjak itoepon berkeroemoenlah di-astana, hendak memohonken ampoen. Maka


-ocr page 46-

flalam antara marika itoe adalah beberapa orang jang masoek mengadap baginda, memohonkeu ampoen itoe. Maka pohon marika itoe dikaboel-kenlali oleb radja. Maka titali baginda kepada Aladdin : ,,11 ai, orang doerhaka, bahwa akan se-karang koeampoenkenlah dikau , akan tetapi de-ngan perdjandjian, jani; kautjabariken anakda ])octen Baderoe'lboedoer bingga dapat, djikalau didalam empat poelob bari tijada dapat, sampailab oemoennoe.quot;

itata maka pergilab Aladdin mentjabari is-terinja, sijang dan malam berdjalan, masoek liootan keloewar boetan , najik goenoeng toe-roen goenoeng. Pada soewatoe bari, teugah berdjalan maka terbitlab dalam liati Aladdin sfx'watoo fikiran jang doerhaka, ja-itoe bendak memboenob diri. Dalam bal jang demikijan itoe, maka pergilab ija ketepi soengai, bendak loeroen mengambil ajer sembabjang, bendak sembabjang daboeloe. Serta sampailab ketepi soengai, maka tiba-tiba goegoerlab tebing soengai itoe, maka goegoerlab Aladdin djoega ber-sama-sama dengan tanab. Maka oleb karana tebing soengai itoe terlaloe amat tingi dan tjoeramnja, maka tijada dapatlah dipandjatnja oleb Aladdin. Maka terlaloelab soekar bal Aladdin didalam soengai itoe. Dalam pada itoe maka teringatlah Aladdin akan tjintjin jang daboeloe diperolelinja daripada orang too-\va itoe. Maka digasaknjalab tjintjin itoe, ln-loe datanglab soewatoe djin, bertanja kepada Aladdin, menanjaken, apakab keliendaknja.

Maka kata Aladdin: „Hai, djin, akoe ini ada poela didalam bal jang terlaloe amat soekarnja; toeloenglab dakoe seperti daboeloe engkau me-noeloeng akoe itoe djoega. Adapon akoe ini mentjabari isterikoe jang lenjap dengan maligai-koe sekalijannja itoe. Toendjokkenlab dakoe, dimanakab maligaikoe itoe tempatnja pada masa ini? atawa engkau bawakenlah maligai itoe kljempatnja jang daboeloe itoe kombali.quot; Maka saboet djin itoe: „Toewan bamba, pekeredja-an itoe tijada boleb bamba keredjaken, karana boekannja masoek bilangan parentab tjintjin ini, banjalab masoek bilangan parentah pelita itoe.quot; Maka kata Aladdin: Dalam pada itoe, engkau bawaken dakoe banja ketempat maligai itoe pada masa ini.quot;

Hata Aladdinpon dibawalah oleb djin itoe; terbang ketanab Afrikah. Maka dalam sekou-tika sampailab keseboewab negeri, teinpat maligai itoe. Maka baripon malam. Maka pada keësokan barinja, pagi-pagi bari, maka Aladdin melibat maligainja, tjabajanja gilang-goemilang terkena tjabaja matabari jang babaroe terbit itoe. Maka soekatjitanjapon tijada berbingga lagi. Maka terkenanglab ija akan isterinja djoega. Maka dalam batinja: „Babwa akan maligai ini boleb dibawaken kemari ini, tijada lajin, melajinken karana pelita itoe djoegalab. Adapon itoe salahkoe sendii'i, karana akan jx'lita itoe pada aebirnja tijada koefardloeli lagi.

Arkijan berdjalanlab Aladdin pergi kema-


-ocr page 47-
-ocr page 48-
-ocr page 49-

— 29 —

ligainja. Apabila sampailah, maka dilihatlah oleh seorang dajang akau Aladdin, maka dike-nalinjalah. Maka dajang itoepon pergilah menga-dap poeteri liaderoe'lboedoer, mempersembah-ken chabar itoe. Akan tetapi poeteri Baderoe-'Iboedoer tijada hendak pertjaja, maka pergilah poeteri Bederoe'lboedoer ketingkap, hendak melihat, benarkah atawa tijadakah chabar itoe. Apabila diboekalah oleh poeteri Baderoe-'iboedoer tingkap itoe, maka poeteri itoepon menilik keloewar, maka dilihatnjalah sesoeng-gohuja soewaminja berdiri dihadapan pintoe. ITata poeteri Baderoe'lboedoerpon menjoeroh memboekaken pintoe, maka masoeklah Aladdin, laloe berdjoempa berpelok dan bertjijoem dengan isterinja. Maka kedoewa laki-isteri itoepon bertangis-tangisanlah, oleh karana hiba hatinja mengenangken sckalijan kesoekaran jang telah dideritakennja itoe. Setelah soedah berpelok-tjijoem itoe, maka kata Aladdin: ,,Ja adinda, polita jang toewa jang roe-panja seroepa tijada bergoena lagi itoe, kema-nakah perginja?quot; Maka sahoet poeteri Bade-roe'lboedoer; „Ja, toe wan hamba, hal itoelah jang mendatangken sckalijan bahaja kepada kita ini. Bahwa akan hal itoe wadjiblah atas hamba salahnja.quot; Maka ditjeriterakenlah oleh poeteri Baderoe'lboedoer sckalijan hal ah wal polita itoe. Maka kata Aladdin. „Ja, adinda, djanganlah toewan bamba bcrkata dcmikijan; djika ada salah, melajinken hambalah wadjib menanggoengnja. Akan tetapi apakah goena-nja kita meinbitjaraken hal itoe dengan pan-djang lebar? soewatoepon tijada. Pada bitjara hamba, akan sekarang ini, bajiklah kita mentja-hari akal akan mempcrolehi pelita itoe poela.quot;

Sjahadan Aladdinpon dapatlah soewatoe akal, maka akal itoe dikatakennja kepada isterinja. Pada soewatoe hari maka pergilah Aladdin mentjahari obat akan menidoerken orang. Apabila (liperolehnja obat itoe, maka poelanglah ija kemaligainja. Maka kata Aladdin kepada isterinja. „Ja, adinda, soerohlah seorang orang memanggilken orang toewa doerhaka itoe, akan datang santap berdoewa dengan adinda pada malam ini. Inilah obatnja; hendaklah adinda ichtijarken, sopaja obat itoe kena dimakannja.quot;

Hata didalam liati poeteri Bederoe'lboedoer; „Bahwa pekeredjaan jang akan koekeredjaken ini boekannja iiekeredjaan orang jang semporna hati boedinja; akan tetapi djika koefikirken poela, bahwa orang toewa itoe terlaloe amat doerhaka perboewatannja akan membinasakeii kita sckalijan ini, maka wadjiblah atasnja li-poe itoe.quot; Maka poeteri Baderoe'lboedoerpon menjoerohlah seorang orang memanggilken orang toewa doerhaka itoe. Apabila malam-lah hari, maka orang toewa itoepon da tang-lab kepada poeteri Baderoe'lboedoer. Dilihat oleh poeteri Baderoe'lboedoer orang toewa itoe datang, maka disamboetnjalah dengan seperti-nja. Maka makanan dan minoeman dan boe-wah-boewahan jang bajik-bajik rasanja diang-katken oranglah. Maka santaplah poeteri Ba-


-ocr page 50-

— 30 —

deroe'lboedoer berdoewa orang toewa itoe se- f liidangan, seraja bertjakap-tjakap. Maka poo- 1 tori itoe toetoer-bitjaranja terlaloe amat man is j dengan lemah lemboetnja, sehingga oleh ovang toewa itoe disangkakennja poeteri Baderoe- | 'iboedoer batinja berobab adanja. Didalam hatinja: „Birahilab kekasehkoe ini akau dadoe ! sekarang.quot; Maka Aladdin bersoerok didalam bilik mengintaiken tingkah lakoe sidoerhaka itoe.

Hata tengah makan minoem dan bertjakap-tjakap demikijan itoe, maka tiba-tiba orang toewa itoe djatoh terlantang dengan koersinja, laloe tidoer, dengan amat njcnjaknja. Dilihat dlcli Aladdin hal jang demikijan itoe, maka keloewarlab ija dari dalam bilik tempatnja bersoerok itoe, laloe diambilnja pelita itoe dari dalam djoebah orang toewa doerhaka itoe. Ke-moedijan berpelok tjijoemlah kedoewa laki is-teri itoe , mengoetjap segala sjockoer akan Allah soebhanah Wataala. Setelah itoe maka Aladdin menjoeroh seorang orang mengangkat-ken orang toewa itoe, akan dibawa keloe-war. Maka diangkat oranglah orang toewa itoe, dibawanja beloewar laloe diletakkennja diroempoet; maka orang toewa itoe tijada ber-gerak, djangan kata bangoen daripada tidoernja.

Sjahadan apabila orang toewa itoe soedah dibawa orang keloewar, maka Aladdinpon me-ngambil pelita itoe, laloe digasaknja. Maka djin jang dahoeloe itoepon datanglah bertanja

kepada Aladdin, menanjaken, apakah kehen-daknja. Maka kata Aladdin: „TTai djin, akoe ini hendak poelang dengan isterikoe kenegeri-koe, dengan membawa maligaikoe ini dengan segala isinja sekalijan.quot; Apabila didengarlah oleli djin itoe akan kata Aladdin jang demikijan itoe, maka diangkatnjalah maligai itoe dengan Aladdin berdoewa laki isteri, dibawanja ter-bang. Dalam sekoetika sampailah kenegeri itoe. Maka haripon malam.

Hata kepada keësokan harinja, pagi-pagi hari, maka baginda berdjalan-djalan, berdoeka tjita, bagai sehari-hari tebiatnja dalam pening-gal poeteri anakda baginda itoe. Apabila baginda menoleh ketempat maligai itoo, maka dilihatlah oleh baginda bahwa maligai itoe soedah ada poela ditempatnja jang dahoeloe djoega ; roc-panja tijada berobab barang sedikit djoewapon. Maka tjahajanja gilang-goemilang terkena tja-haija matahari. Maka soeka tjita bagindapon tijada dapat dikataken lagi.

Kemoedijan daripada itoe maka bagindapon pergilah kemaligai itoe berdjoempa. dengan poeteri Baderoe'lboedocr dan dengan soewami-nja, maka berpelok tjijoemlah seraja berta-ngis-tangisan.

Sjahadan Aladdinpon dijamlah dinegeri itoe dengan isterinja dan dengan iboenja, dengan salamat semporna. Wa'llahoe alam.


-ocr page 51-
-ocr page 52-

Dl TJITAK Dl TOKONJA G. KOLFP amp; C9

1

Ba^iawie

-ocr page 53-
-ocr page 54-